Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Blok V Pasar Senen, Tempat Relokasi Pedagang Korban Kebakaran

Kompas.com - 22/01/2017, 13:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Senen kini berjualan di halaman, trotoar, dan pinggir jalan. Mereka enggan mengikuti rencana relokasi ke blok V.

Blok V sendiri masih satu deret dengan Blok III yang terbakar pada Kamis (19/1/2017), kira-kira berjarak 100 meter dari Blok III. Ketika Kompas.com menengok Blok V yang dimaksud, terlihat mengapa sebagian pedagang enggan berjualan ke sana.

Blok ini sepi lalu lintas pembeli. Kondisinya juga jauh dengan Blok IV yang cukup mewah dengan pendingin. Blok V hanya diisi sebagian tukang jam yang berdagang di lantai dasar yang gelap, pengap, dan kumuh.

Tangga menuju lantai atas ditutup. Dari bawah, terdengar sayup-sayup pengerjaan konstruksi.

Sejumlah pedagang di bawah mengatakan lantai atas tengah direnovasi. Para pedagang korban kebakaran rencananya akan direlokasi di lantai atas dan di ruang-ruang yang tengah direnovasi di atasnya.

Entah kapan perbaikan di Blok V akan selesai. Manajer tidak ada di kantornya ketika perihal tersebut hendak dikonfirmasi.

Sementara itu, di depan blok tersebut ada spanduk yang bertuliskan "Kepada seluruh pedagang Pasar Senen Blok III, agar mengambil dan menandatangani SPT (Surat Penunjukkan Tempat) bangunan baru Pasar Senen Blok III dengan membawa dokumen sbb: 1. Foto copy SIPTU/surat keterangan dan asli 2. Foto copy KTP dan asli 3. Foto copy kupon dan asli. Catatan: Tidak dapat diwakilkan. Batas waktu pengambilan dari 2 sampai dengan 31 Januari 2017."

Rozak, salah satu pedagang yang jadi korban kebakaran mengaku enggan jika diminta pindah ke Blok V.

Berkaca dari kebakaran pada 2014 lalu, relokasi ke blok ini justru membuat rugi pedagang. Pasalnya, keuntungan yang rendah tak bisa menutup biaya sewa. Saat ini, dia memilih tetap berjualan di trotoar depan Blok III.

"Kalau memang dipaksa aja baru mungkin pindah, belum jelas juga infonya," kata Rozak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com