JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyebut ada pihak yang menganggapnya kurang sopan saat debat publik perdana calon gubernur-calon wakil gubernur pada Jumat (13/1/2017).
Padahal, menurut Djarot, dirinya kerap menjaga sopan santun saat berbicara.
"Saya dikritik tidak sopan, waktu saya menjelaskan, 'Bapak Ibu suka ke pegadaian kalau anaknya mau sekolah'," kata Djarot, di Jalan Damai Raya, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Minggu (22/1/2017).
Djarot menjelaskan, kebiasaan orangtua mendatangi pegadaian jelang tahun ajaran baru terjadi pada zaman dahulu.
(Baca: Kata Djarot soal Penolakan Pemutaran Wayang Kulit yang Viral di Medsos)
Banyak orangtua menggadaikan harta benda mereka demi membiayai pendidikan anak-anak, tak terkecuali orangtua Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengaku, orangtuanya kerap menggadaikan perhiasan ketika dirinya akan masuk sekolah.
"Nah, sekarang pas tahun ajaran baru, lihat enggak anak-anak mau masuk SMP atau SMA, orangtuanya ramai-ramai ke pegadaian? Enggak. Ini karena warga tidak mampu kami berikan KJP (Kartu Jakarta Pintar)," kata Djarot.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah yang membiayai sekolah anak-anak. Tak hanya itu, kata dia, banyak orang menggadaikan harta benda mereka demi membayar biaya rumah sakit.
(Baca: Populi Center: Agus-Sylvi 25,0 Persen, Ahok-Djarot 36,7 Persen, Anies-Sandi 28,5 Persen)
Namun, kini sudah ada BPJS Kesehatan yang dapat menutupi beberapa biaya pengobatan. Artinya, APBD harus disalurkan untuk masyarakat.
"Syaratnya, pemerintahan yang bersih dan tidak korupsi. Masa kayak gitu dibilang enggak sopan," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.