Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Putus Kemitraan "Driver" yang Lempar Uang Rp 10.000 ke Wajah Penumpangnya

Kompas.com - 24/01/2017, 09:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Head of Communications Uber Indonesia Dian Safitri menyayangkan kejadian driver Uber, Ricco, yang melempar uang Rp 10.000 ke wajah penumpang bernama Novella dan berbicara kasar.

Setelah mencari tahu detail kejadian yang terjadi pada Sabtu (21/1/2017) lalu, manajemen memutus hubungan kemitraan Uber dengan Ricco.

"Kami menyayangkan kejadian dan pengalaman Ibu Novella. Untuk itu, kami telah menonaktifkan akses mitra pengemudi tersebut, menyesuaikan biaya perjalanan, serta akan menindaklanjuti kontak kami dengan Ibu Novella," kata Dian kepada Kompas.com, Selasa (24/1/2017) pagi.

Sebelumnya melalui akun media sosial Path, Novella menceritakan pengalamannya. Saat itu, Novella didatangi driver Uber bernama Ricco sesuai pesanannya untuk mengantar dia dan dua temannya dari Central Park ke RS Bunda dan Anak Aries.

"Pukul 21.05 WIB pesan, pukul 21.10 WIB driver datang. Saya dan satu teman saya langsung masuk sambil kasih tahu tungguin masih ada satu teman saya jalan keluar mal. Pukul 21.13 WIB dia bilang, 'Temannya tinggal saja. Uber enggak seberapa ini. Bensin jalan terus nih,' dengan nada ketus dan muka tidak ramah," sebut Novella dalam status media sosial miliknya, Senin (23/1/2017).

Mendapat respons seperti itu, Novella memutuskan membatalkan pesanannya. Dia dan temannya keluar dari mobil Ricco, disusul dengan sahutan Ricco yang meneriakkan, "Woi bayar dulu woi."

Perselisihan kemudian terjadi karena Ricco ikut turun dari mobil menyusul Novella. Menurut Novella, dia memesan Uber dengan tarif promo. Apabila transaksinya di bawah Rp 20.000, dia tidak dikenakan biaya alias gratis.

Namun, menurut Novella, sang driver menyodorkan tarif Rp 10.000 yang harus dibayar. Novella pun menolak untuk mengeluarkan uang.

"Lalu dia turun, keluarin duit Rp 10.000 sambil dilempar ke muka gue sambil bilang, 'Lu enggak mampu bayar Uber hah? Gue bayarin nih Rp 10.000', begitu," tulis Novella.

Akibat tindakan Ricco, Novella mengaku kaget dan ketakutan. Dia bersama temannya langsung masuk ke mal. Tidak lama kemudian, Ricco menelepon Novella lalu marah dan memakinya dengan ucapan kasar.

"Dia mengancam keselamatan saya, ngancam mau datangi rumah segala," ujar dia.

Kompas TV Seberapa Besar Keuntungan Driver Uber?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com