JAKARTA, KOMPAS.com - Warga relokasi dari Kampung Pulo yang menempati Rusun Jatinegara Barat di Jakarta Timur diberi pelatihan keterampilan. Namun, tidak semua warga tersebut mau mengikuti sejumlah pelatihan keterampilan yang diberikan.
Warsiti (53) Blok A Rusun Jatinegara Barat ini misalnya, tidak bisa mengikuti pelatihan keterampilan karena faktor kesehatannya.
"Sebenarnya ada, lansia juga boleh kok. Tapi saya enggak bisa ikut karena mata saya mesti pakai kaca mata," kata Warsiti, di Rusun Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Pelatihan keterampilan yang disediakan di rusun, lanjutnya cukup banyak. Warsiti tidak ingat persis semuanya namun yang terbaru yakni pelatihan tata boga dan tata busana.
"Yang banyak ikut itu ibu-ibu yang masih muda," ujar Warsiti.
Hairul (41) warga blok yang sama menyatakan, belum sempat ikut pelatihan keterampilan yang ada dari pengelola karena kesibukannya menjaga anak yang masih balita dan antar jemput anak pertamanya yang duduk di bangku SD kelas 1.
"Kalau saya belum bisa ikut. Karena masih asuh anak, jagain anak. Istri saya kerja di toko. Jadi bukannya saya enggak mau ikut," ujar mantan pengojek yang kini jual air mineral galon di rusun tersebut. (Baca: Total Tunggakan Penghuni Rusun Jatinegara Barat Capai Rp 470 Juta)
Kepala UPRS Rusun Jatinegara Barat Vita Nurviatin membenarkan adanya pelatihan di rusun tersebut. Misalnya keterampilan tata boga, bantuan pelatihan keterampilan dari CSR, atau bantuan usaha dari Dinas UMKM seperti etalase untuk pedagang dan lain-lain.
Soal antusias minat warga, Vita mengatakan tergantung jenis pelatihannya. "Kalau tata boga banyak yang ikut," ujar Vita.