Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tempat Ini, Bus-bus Transjakarta Tiap Koridor Diatur

Kompas.com - 25/01/2017, 16:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memiliki ruangan khusus untuk mengatur pergerakan bus-bus yang beroperasi di tiap koridor di Jakarta setiap hari. Ruang pusat komando (command centre) tersebut berada di kantor pusat PT Transjakarta di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Kompas.com berkesempatan melihat ruangan tersebut pada Rabu (25/1/2017). Ketika masuk, kita akan langsung melihat ruangan bernuansa biru. Di dinding ruangan, terdapat proyeksi rekaman CCTV dan peta DKI Jakarta.

Tayangan dari kamera CCTV itu menampilkan rekaman kondisi di tiap halte-halte bus Transjakarta.

Di ruangan itu tampak deretan petugas yang duduk di depan komputernya masing-masing. Satu orang akan berhadapan dengan tiga layar monitor sekaligus.

Koordinator command centre Transjakarta, Adam Saefullah, mengatakan ada 28 petugas yang siaga di ruangan ini tiap shift. "(Sebanyak) 28 petugas itu untuk satu shift, kita ada 3 shift biasanya," ujar Adam.

Satu orang petugas akan memantau satu koridor. Adam mengatakan mereka akan memeriksa pergerakan bus di koridor yang mereka pantau.

"Misalnya pelanggan sedang ramai di halte ini, petugas kami di ruangan ini akan koordinasi ke lapangan untuk mengirim bus. Biar terjaga dan headway di lapangan tidak terlalu lama," ujar Adam.

Jika ada kendala pada bus dan evakuasi penumpang, petugas di command centre akan mengeluarkan bus bantuan.

Adam mengatakan masyarakat juga bisa mengadukan keterlambatan bus ke call center.

Salah seorang petugas command centre, Erlangga, mengatakan ada kode-kode warna tersendiri di layar komputer mereka. Satu monitor akan menunjukan koridor yang mereka pantau. Erlangga mendapatkan tugas untuk memantau koridor 12.

"Ini titik warna hijau itu bus, kalau warnanya jadi merah artinya dia jalan di atas 50 km per jam. Kalau putih, itu artinya busnya mogok," ujar Erlangga.

Ia mengatakan petugas juga bisa melihat situasi di halte. Jika melihat pelanggan menumpuk di satu halte, petugas akan berkoordinasi dengan petugas koridor lain untuk mengirim bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disamayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disamayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com