JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, dia baru mengetahui bahwa Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak tahu soal "Mars Revolusi Mental" yang diciptakan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sumarsono baru mengetahui hal itu saat serah terima jabatan Plt Gubernur DKI Jakarta di Kementerian Dalam Negeri Oktober lalu.
Saat acara berlangsung, diperdengarkanlah lagu "Revolusi Mental". Saat itu, Sumarsono mengaku ditanyai Ahok tentang judul lagu itu.
"Papua, NTT semua dikenalkan revolusi mental, kok (Pemprov DKI) enggak ada yang ngerti, bahkan Pak Ahok saja sempat bingung (ada lagu revolusi mental). Ketika transisi serah terima kepemimpinan di Depdagri, tanya ke saya Pak Ahok, 'Itu lagu apa ya Pak Soni," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2016).
(Baca juga: Paduan Suara "Revolusi Mental" Gunakan Dana Operasional Sumarsono)
Sumarsono menyebut, dari 34 provinsi, hanya Provinsi DKI Jakarta yang belum mengenal mars "Revolusi Mental".
Sumarsono mengatakan, memperkenalkan mars "Revolusi mental" merupakan salah satu alasan Sumarsono mengadakan lomba paduan suara "Revolusi Mental" di lingkungan Pemda DKI.
Sumarsono menilai, para SKPD perlu mengetahui mars ini. Slain memupuk nasionalisme, kegiatan ini juga mampu mempererat kerjasama antara SKPD di lingkungan Pemprov DKI.
"Secara ideologi penting untuk pembinaan kepegawaian. Diingatkan Bhineka Tunggal Ika, nasionalisme yang kental," ujar Sumarsono.
(Baca juga: Sekda DKI: Lomba Paduan Suara "Revolusi Mental" Tidak Gunakan Dana APBD)
Adapun "Mars Revolusi Mental" merepresentasikan kabinet kerja Jokowi. Lagu ini diciptakan oleh Emaya Suryadinata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.