JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam debat para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Jumat (27/1/2017) malam, calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, meminta calon wakil gubernur nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, untuk membandingkan reformasi birokrasi pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan para gubernur DKI lainnya.
"Bagaimana pendapat Ibu tentang reformasi birokrasi yang dijalankan Pak Basuki (Ahok) dibandingkan gubernur sebelumnya dan pelajaran apa yg bisa kita ambil ke depan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan memajukan pendidikan?" tanya Sandiaga kepada Sylvi.
Mengapa Sandiaga mengajukan pertanyaan semacam itu?
Seusai debat, Sandiaga mengatakan bahwa pertanyaan itu bukan untuk mengkritik Ahok. Ia hanya ingin meminta penilaian Sylvi soal reformasi birokrasi di masa pemerintahan Ahok.
Soalnya, Sylvi punya rekam jejak yang panjang di birokrasi pemerintahan.
"Bu Sylvi itu rekam jejaknya di birokrasi pemprov yang terpanjang. Saya dan Mas Anies belum pernah ada di birokrasi Pemprov (DKI). Kami ingin penilaian beliau terhadap reformasi di birokrasi yang dilakukan oleh Pak Basuki, dan apa inspirasi kepemimpinan dalam reformasi tersebut," kata Sandiaga seuasi debat.
Sandiaga menyatakan, pertanyaannya sekaligus ingin mendengar pembelajaran dari seorang birokrat seperti Sylvi, yang sudah mengabdi selama 38 tahun di Pemprov DKI, dan bekerja di masa kepemimpinan sejumlah gubernur.
"Bu Sylvi itu sudah membantu lebih dari lima gubernur selama 38 tahun di birokrasi, jadi itu adalah sebuah pembelajaran bagi kami, bahwa pelayanan publik itu harus menghadirkan lapangan kerja, dan harus memastikan akses pendidikan yang berkualitas, tuntas, dan terjangkau bagi rakyat Jakarta," kata Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.