JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, Pemprov DKI Jakarta belum berhasil membuat sistem transportasi terintegrasi di Jakarta.
Salah satu contoh kegagalan penyusunan tersebut adalah Koridor 13 Transjakarta.
"Contoh paling tragis kegagalan menyusun transportasi terintegrasi adalah koridor 13 dari Mampang sampai Kebayoran Lama," kata Anies saat bertemu dengan alumni Universitas Indonesia di Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017).
Hasil kajian bersama tim, ada temuan menarik terkait Koridor 13 Transjakarta. Temuan itu, yakni tidak terintegrasinya halte transjakarta dengan Mass Rapid Transportation (MRT). Penumpang transjakarta harus berjalan hingga 500 meter untuk mencapai MRT.
"Jadi orang turun dari busway, turunnya luar biasa tingginya. Sesudah itu dia harus jalan 500 meter masuk ke MRT," kata dia.
Baca juga: Transjakarta Koridor 13 Belum Punya Titik Putar Balik
Padahal, kata Anies, sistem transportasi di seluruh dunia sudah tersambung. Dia pun menyayangkan kerja konsultan yang dikontrak Pemprov DKI Jakarta untuk merancang sistem transportasi tersebut.
"Sementara ongkos konsultan perencana Rp 200 miliar, dan itu salah tentukan halte. Saya rasa anak SMK sedang belajar pun bisa tentukan," ujar Anies.