Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adopsi Hewan, Amannya Datang ke Puskeswan!

Kompas.com - 29/01/2017, 16:01 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Penyayang binatang bisa mengadopsi hewan peliharaan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Ragunan, Jakarta Selatan. Dua jenis binatang siap adopsi di tempat itu ialah anjing dan kucing.

Saat ini, ada puluhan anjing dan kucing yang sudah siap untuk diadopsi. Mereka ditaruh dalam shelter besar di bagian belakang Puskeswan.

Kompas.com sempat mengunjungi tempat itu, Jumat (27/1/2017). Anjing dan kucing ditaruh pada tempat yang mirip kandang yang terbuat dari teralis besi berwarna hijau.

Kandang anjing dan kucing berada sebelahan. Kalau ada pengunjung datang, hewan-hewan itu akan bersaut-sautan.

“Anjing dan kucing di Puskeswan berasal dari beberapa tempat. Ada yang diserahkan oleh pemiliknya, ada juga yang merupakan hewan liar,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Renova Ida Siahaan.

(Baca juga: Ingin Sterilisasi Kucing Gratis, Begini Caranya! )

Anjing dan kucing liar, kata Renova, adalah hasil serahan dari Suku Dinas wilayah. Prosesnya macam-macam. Namun, kebanyakan diserahkan berdasarkan laporan masyarakat lewat Qlue—aplikasi pengaduan digital khsuus DKI Jakarta—yang kemudian ditindaklanjuti.

“Biasanya masyarakat melaporkan kalau dalam satu wilayah, populasi kucing atau anjing sudah terlalu banyak. lalu, petugas Suku Dinas akan menjemputnya dan menyerahkan ke sini,” kata Renova lagi.

Siap adopsi

Hewan-hewan yang sudah diserahkan tersebut tidak langsung siap adopsi. Menurut Renova, ada proses re-kondisi yang mengharuskan hewan itu beradaptasi terlebih dahulu.

“Namanya juga hewan liar, ada yang datang dengan badan penuh luka. Ada yang mudah menggigit orang. Maka dari itu, kami sterilisasi dan beri vaksin rabies, minimal. Kami juga memisahkan kandang hewan yang sedang direkondisi dengan yang siap adopsi,” ujar dia.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Anjing siap adopsi di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Ragunan, Jakarta Selatan.

Untuk perawatan, hewan-hewan itu rutin dimandikan dan dijaga agar tidak ada kutu pada tubuhnya.

Selama perawatan di Puskeswan, mereka juga akan diamati oleh dokter hewan sehingga takaran makan dan pemberian vitaminnya tepat.

Setelah sehat dan lebih kalem, hewan-hewan tadi dipindahkan ke shelter. Mereka yang sudah di sana berarti siap adopsi.

Meski demikian, tak sembarang orang bisa mengadopsi hewan di tempat ini. Salah satu syarat terpenting, kata Renova, orang bersangkutan haruslah penyayang binatang.

Selain syarat itu, calon pengadopsi harus mengisi formulir penyataan bahwa akan merawat hewan tersebut dengan layak.

(Baca juga: Peminat Sterilisasi Kucing Gratis di Puskeswan Tinggi, Kuota sampai Mei Habis)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com