JAKARTA, KOMPAS.com - Tim bidang hukum dan advokasi Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meminta Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta untuk memeriksa Wakil sekretaris DPW PKB DKI Ahmad Muslim.
Hal itu untuk menelusuri identitas 7 kepala dinas yang disebut Muslim siap untuk memenangkan pasangan calon gubernur, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Saksi yang kita ajukan adalah wakil sekretaris PKB DKI yang melontarkan itu. Kita minta dia diperiksa, apakah bisa dipertanggungjawabkan ucapannya," ujar anggota tim bidang hukum dan advokasi Basuki-Djarot, Lambok Gurning, Minggu (29/1/2017).
(Baca juga: Tim Ahok-Djarot Laporkan Dugaan 7 Kepala Dinas Dukung Agus-Sylvi)
Lambok melaporkan dugaan keberpihakan 7 kepala dinas kepada Bawaslu DKI pada Jumat (27/1/2017).
Dia berharap, identitas 7 kepala dinas itu bisa terungkap setelah ditelusuri Bawaslu. Lambok mengatakan, identitas PNS DKI ini sangat penting.
Dia khawatir keberpihakan ini akan membuat kebijakan Pemprov DKI menjadi subyektif.
Apalagi, kata Lambok, pernyataan dari perwakilan PKB DKI itu memberi kesan bahwa kepala dinas tidak sekadar mendukung, tetapi juga siap memenangkan pasangan Agus-Sylvi.
Menurut dia, itu artinya para kepala dinas bersedia terlibat aktif dalam proses kampanye dan strategi pemenangan Agus-Sylvi.
"Kami minta untuk diselediki agar diungkap. Kalau ada keterlibatan dari ASN (aparatur sipil negara) tentunya Bawaslu punya tanggung jawab untuk menertibkan," ujar Lambok.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris DPW PKB DKI Jakarta Ahmad Muslim mengatakan, ada tujuh kepala dinas di Pemprov DKI Jakarta yang siap memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ada tujuh kepala dinas Pemprov DKI yang menghadap ketua DPW PKB DKI (Hasbiallah Ilyas) untuk memenangkan Agus-Sylvi," kata dia.
(Baca juga: PKB DKI: Ada 7 Kepala Dinas di Pemprov DKI Siap Menangkan Agus-Sylvi)
Muslim menyebut tujuh pejabat Pemprov DKI Jakarta itu tak ingin disebutkan namanya ke publik.
Mereka, kata dia, mengaku mendukung Agus-Sylvi karena tak ingin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menjadi gubernur.