JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Terminal Blok M terbilang cukup berbeda.
Jika JPO pada umumnya memiliki atap penuh, tidak demikian dengan JPO di depan Terminal Blok ini.
Atap JPO itu setengah terpotong di bagian tengah. Atap jembatan seolah terpotong karena ada jalan Layang Antasari di atasnya.
Pada Rabu (1/2/2017), Kompas.com mencoba melihat lebih dekat JPO Terminal Blok M yang setengah terpotong itu.
Atap berbentuk setengah lingkaran itu terpotong sepanjang lima meter, atau menyesuaikan dengan lebar bagian bawah dari Jalan Layang Antasari.
Karena adanya jalan layang ini, jarak dari atap jembatan yang terpotong ke lantai jembatan menjadi lebih pendek. Sedianya, jarak dari atap jembatan ke lantai lebih kurang tiga meter.
Namun, karena ada jalan layang tersebut, jarak atap ke lantai jembatan menjadi dua meter.
(Baca juga: Kondisi JPO Jadi Salah Satu Alasan Masyarakat Menyeberang Sembarangan)
Jarak ini dikategorikan dibatas normal karena pejalan kaki masih bisa melintas tanpa terganggu atau pun harus menunduk.
Adapun Jalan Layang Antasari juga dikategorikan aman karena tak ada getaran. Secara keseluruhan, kondisi JPO dengan atap setengah terpotong itu tak mengganggu pejalan kaki.
Kondisi yang dianggap menggangu malah pada bagian yang atapnya tak terpotong. Atap berbahan fiber itu tak terurus karena sudah banyak yang lepas.
Alhasil, terik panas dan hujan tak bisa menutupi pejalan kaki. Saat Kompas.com menginjakkan kaki di sana, terlihat genangan air di lantai jembatan sisa hujan semalam.
Besi jembatan juga terlihat berkarat. Hampir semua material JPO merupakan besi. Tak sedikit pula coret-coretan di atap JPO.
Mabrur (43), warga Blok M, mengatakan bahwa JPO di depan Terminal Blok M ini memang minim perawatan.
Sejak dipotong karena kepentingan Jalan Layang Antasari, tak terlihat perawatan oleh petugas.
"Jadi pejalan kaki di sana sering kehujanan kalau melintas," kata Mabrur kepada Kompas.com di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu.
(Baca juga: Kadishub DKI Beberkan Kesalahan yang Diduga Menyebabkan JPO Pasar Minggu Roboh)
Mabrur tak mempermasalahkan soal pemotongan jembatan karena memang sesuai dengan kebutuhan Jalan Layang Antasari. Hanya saja, ia berharap ada perhatian agar JPO tersebut kembali terawat.
"Memang sudah tidak terlalu berfungsi juga karena pada lewat zebra cross (bawah), tapi harus dibenerin kan buat yang masih membutuhkan seperti ibu-ibu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.