Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charta Politika: Ahok-Djarot Dinilai Paling Unggul Saat Debat

Kompas.com - 01/02/2017, 15:11 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Charta Politika menunjukkan, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, paling unggul dalam debat pertama Pilkada DKI Jakarta 2017. Survei Charta Politika itu dilakukan pada 17-24 Januari 2017, setelah debat pertama para cagub dan cawagub DKI pada 13 Januari 2017.

"Kami tanya pasangan mana yang paling unggul, Ahok-Djarot unggul 40,5 persen, Anies-Sandi 25,2 persen, dan Agus-Sylvi 24,3 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Yunarto menjelaskan hal tersebut saat merilis hasil survei itu di Kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).

Charta Politika juga menanyakan pasangan cagub-cawagub yang dinilai menyampaikan visi-misi paling baik dan yang memiliki solusi untuk mengatasi masalah di DKI Jakarta.

Hasilnya, 40,1 persen responden menilai Ahok-Djarot menyampaikan visi, misi, dan program paling baik dalam debat. Pasangan Anies-Sandi dinilai oleh 28,2 persen rensponden menyampaikan visi, misi, dan program paling baik, sementara pasangan Agus-Sylvi dinilai oleh 24,9 responden telah menyampaikan visi, misi, dan program paling baik.

Selain itu, Ahok-Djarot dinilai paling unggul dalam memberikan solusi atas permasalahan di DKI Jakarta.

"Pasangan yang paling baik dalam memberikan solusi atas permasalahan di DKI dalam debat tersebut Ahok-Djarot unggul di 34,2 persen, Anies 32,3 persen, dan Agus-Sylvi 29,5 persen. Agak berimbang antara Ahok dengan Anies dari persepsi responden," kata dia.

Debat, lanjut Yunarto, memiliki pengaruh yang cukup besar bagi responden untuk melihat kemampunan ketiga pasangan calon. Penilaian atau persepsi responden itu kemudian berkorelasi dengan elektabilitas pasangan calon.

"Jadi secara umum ada hal yang menarik, ada korelasi yang linear antara persepsi responden terhadap debat dengan elektabilitas," kata Yunarto.

Dalam survei terbaru Charta Politika itu, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 25,9 persen, Ahok-Djarot 36,8 persen, dan Anies-Sandi 27,0 persen.

Survei Charta Politika itu dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 767 responden di enam wilayah di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei itu dibiayai dengan menggunakan dana internal Charta Politika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com