Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Operasional Diusulkan Naik, Ini Tanggapan RT/RW

Kompas.com - 02/02/2017, 20:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajukan usulan kenaikan dana operasional RT/RW ke DPRD DKI Jakarta. Dana operasional RT rencananya diusulkan naik Rp 1,5 juta dari semula Rp 975.000.

Sedangkan dana operasional RW diusulkan naik Rp 2 juta dari semula Rp 1,2 juta. Bagaimana tanggapan para RT dan RW terkait hal ini Ketua RW 03 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Muchtar Usman menyambut baik rencana tersebut.

"Saya mendukung rencana kenaikan dana operasional RT/RW ini," kata Muchtar, kepada Kompas.com, Kamis (2/2/2017).

Muchtar bercerita, sejumlah kegiatan di wilayahnya memang butuh dana operasional. Sebut saja uang keamanan untuk wilayah, uang kebersihan atau sampah, konsumsi untuk kegiatan kerja bakti, fotokopi atau biaya alat tulis kantor (ATK) dan lainnya.

Selama ini dana operasional Rp 1,2 juta pertriwulan yang diterima Muchtar digunakan untuk itu. Namun, kadang harus nombok lantaran ada biaya-biaya lain yang mesti dikeluarkan.

"Banyak misalnya untuk kegiatan mendesak kalau ada tawuran atau banjir. Atau fotokopi kertas, dan konsumsi untuk kerja bakti," ujar Muchtar.

Menurut dia, memang ada iuran dari tiap RT yang disetor untuk RW. Muchtar yang membawahi 14 RT menerima Rp 20.000 dari tiap RT perbulan. Nilai ini juga dinilai belum ideal. Sementara itu, Ketua RW 07 Rawajati, Jakarta Selatan, Sari Budi Handayani, juga berpendapat senada.

"Kalau dinaikin ya kita senang banget," ujar Sari. (Baca: DPRD DKI Setuju Dana Operasional RT/RW Dinaikkan)

Menurut dia, para RW sekarang dituntut untuk melakukan rapat-rapat. "Rapat-rapat segala macam kadang kita tanggung sendiri," ujar Sari.

Bahkan, khusus di wilayahnya, ada biaya untuk membayar guru ngaji yang dikeluarkan dari dana operasional RW. Ia juga punya staf. Untuk stafnya kadang perlu biaya transport. Biaya lain seperti fotokopi, ATK, nge-print, juga menggunakan dana operasional Rp 1,2 juta yang pertriwulan atau tiga bulan sekali ia terima. Namun, kadang jumlah itu belum cukup.

"Terus sekarang semua serba digital, untuk paket data internet juga kita sendiri. Sebenarnya dinaikan Rp 2 juta juga minim, itu kita terima tiga bulan sekali," ujar Sari.

Ketua RT 03 RW 07 Kelurahan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rifai mengatakan, juga mendukung usulan kenaikan dana operasional tersebut. Namun, Rifai enggan menyebut berapa idealnya dana operasional yang dibutuhkan.

"Kita kan kerja sosial. Kalau saya dinaikan jadi Rp 1,5 juta, cukup enggak cukup. Kalau dibilang kurang ya kurang banyak. Tapi kan relatif, untuk tiap-tiap RT beda-beda kebutuhannya. Kalau saya, berapa pun yang saya bisa gunakan, yang penting efektif saja," ujar Rifai. (Baca: Kenaikan Dana Operasional RT/RW Diusulkan Setelah Sumarsono Keliling Jakarta)

Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, usulan kenaikan ini bermula dari silaturahmi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono kepada RT/RW. Kemudian usulan tersebut disampaikan kepada DPRD.

"Dari hasil pertemuan dengan RT/RW banyak masukan, salah satunya mengusulkan adanya kenaikan uang operasional penyelenggaraan tugas RT/RW. Itu yang kami sampaikan ke DPRD," kata Premi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, seperti dikutip dari Beritajakarta.com, Kamis (2/2/2017).

Nilai kenaikan dana operasional RT dan RW ini menurutnya masih akan dibahas bersama Komisi A DPRD. Premi menambahkan, dana operasional RT/RW ini terakhir mengalami kenaikan pada 2013 silam.

Kompas TV Ada Pro & Kontra pada Kebijakan PLT Gubernur DKI Sumarsono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com