JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, heran dengan pihak yang mempermasalahkan pertemuannya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.
"Saya heran siapa yang permasalahkan, kenapa dipermasalahkan juga. Yang jelas saya sebagai warga negara punya segala hak untuk bertemu dengan siapa pun," kata Agus di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).
Agus diketahui memang sempat mendatangi Ma'ruf di kantor PBNU pada 7 Oktober 2016. Menurut Agus, pertemuannya saat itu merupakan bagian dari sosialisasi pada masa-masa awal pencalonannya.
Agus menyebut saat itu hanya meminta nasihat dan doa restu dari para tokoh agama yang dinilainya akan dapat memberikan wejangan yang baik kepadanya.
"Dengan nasihat itu, saya meyakini itu akan melengkapi semangat saya untuk membawa perubahan bagi seluruh warga DKI," kata Agus.
Pihak yang mempermasalahkan pertemuan Agus dan Ma'ruf adalah terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, beserta tim kuasa hukumnya. Dalam lanjutan persidangan kasus penodaan agama Selasa (31/1/2017), Ahok sempat mengancam akan memproses hukum Ma'ruf.
Menurut Ahok, Ma'ruf yang hadir sebagai saksi dari jaksa penuntut umum itu menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Baca: MUI Anggap Sikap Ahok dan Tim Advokasi Tak Santun terhadap Ma'ruf Amin)
Ahok mengatakan, pengacaranya memiliki bukti tentang adanya pembicaraan telepon antara SBY dan Ma'ruf. Pembicaraan membahas mengenai dua hal, yakni permintaan agar Ma'ruf menerima kedatangan Agus di kantor PBNU.
Yang kedua ialah permintaan agar MUI menerbitkan fatwa terkait ucapan Ahok dalam kunjungan kerjanya sebagai Gubernur DKI ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Namun, Ma'ruf membantah.
Pada kesempatan terpisah, SBY mengatakan, percakapan itu tidak ada kaitannya dengan kasus Ahok. Belakangan, Ahok menyatakan permintaan maaf kepada Ma'ruf Amin. Dia juga menegaskan tidak akan melaporkan Ma'ruf Amin. Terkait permohonan maaf Ahok, Ma'ruf mengaku sudah memaafkan.