Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kepuasan Pengguna KJS terhadap Pelayanan di Faskes?

Kompas.com - 03/02/2017, 14:57 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu Jakarta Sehat (KJS) merupakan program Pemprov DKI Jakarta yang berfungsi sebagai kartu jaminan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama dan tingkat lanjutan.

Bagaimana penilaian para pengguna KJS terhadap pelayanan di fasilitas kesehatan itu selama ini?

Kismiati (55), warga Kalipasir, Menteng, Jakarta Pusat, mengaku puas. Dia mendapat pelayanan yang memuaskan, baik di puskemas kecamatan maupun rumah sakit.

"Memuaskan, pelayanannya sama aja (seperti pasien umum). Sampe Bapaknya (suami) berobat di RSCM juga enggak masalah," ujar Kismiati di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2017).

Kismiati menggunakan KJS sejak 2013. Selama itu, dia mengaku prosedur yang harus dilakukan saat berobat cukup mudah.

Pengguna KJS lainnya, Ratih Sanusi (74), juga mengaku puas dengan pelayanan puskesmas meskipun dia menggunakan kartu jaminan kesehatan. Tak hanya berobat gratis, Ratih juga menyebut puskesmas memilik program senam untuk kesehatan lansia.

"Ada senam, Rabu untuk yang (penderita) diabetes, Jumat untuk (yang) hipertensi, supaya lansia itu sehat. Gratis semua dari BPJS, dikasih snak. Lansia memang diperhatikan saat ini, kami akui," kata Ratih saat ditemui terpisah di Puskesmas Menteng.

Namun, lanjut Ratih, pasien pengguna KJS harus bersabar karena banyak pasien lain yang juga menggunakan kartu jaminan kesehatan serupa. Mereka harus mengantre.

"Bagus pelayanannya, cuma ya begini, yang penting harus sabar, berobat gratis ya harus sabar," kata dia.

Yeti (59), juga menyatakan hal serupa. Dia juga sudah lama menggunakan KJS. Yeti mengaku tidak pernah memiliki keluhan terhadap pelayanan faskes dengan menggunakan KJS.

"Memuaskan, kalau enggak memuasakan, kami enggak ke sini," tutur Yeti.

Meski Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), KJS tetap dapat digunakan untuk berobat. KJS harus dikembalikan apabila warga sudah mendapatkan KIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com