JAKARTA, KOMPAS.com - Ace Hasan Sadjili, anggota tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, menilai perlu kesepakatan antar tim pasangan calon dengan KPUD DKI Jakarta mengenai pendukung saat debat para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Hal itu bertujuan agar euforia pendukung tidak dibatasi tetapi pelaksanaan debat juga tetap tertib.
"Hal yang perlu diatur sebetulnya tata tertib kapan tepuk tangan dan yel-yel itu diperbolehkan. Ini yang perlu disepakati bersama," kata Ace kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2017).
Ace mengungkapkan, dalam penyelenggaraan debat, ekspresi pendukung masing-masing pasangan calon tidak bisa dihindarkan. Karena itu, perlu ada kesepakatan tegas antara KPUD dengan masing-masing tim berikut dengan sanksi jika melanggar kesepakatan.
"Kalau misalnya melanggar kesepakatan itu, maka KPUD sebagai penyelenggara berhak memberikan sanksi tegas, misalnya dikeluarkan dari arena debat," kata Ace.
Pada pelaksanaan debat kedua pekan lalu, Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno menilai pendukung pasangan calon beberapa kali membuat gaduh. Karena itu, pada debat ketiga tanggal 10 Februari 2017 nanti, KPUD DKI berencana mengurangi jumlah pendukung yang menonton langsung acara debat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.