JAKARTA, KOMPAS.com - Taufikurahman alias Viko (28) tewas karena meloncat dari lantai 14 Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017) sore. Viko merupakan tahanan Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Selatan.
Sebelum loncat Viko sempat berpura-pura meminta izin ke toilet karena ingin membuang air besar. Oleh petugas Viko pun dikawal ke kamar mandi. Namun, saat di dalam kamar mandi Viko memecahkan kaca ventilasi kamar mandi tersebut.
Setelah itu, ia menaiki kloset dan keluar dari lubang ventilasi untuk terjun ke lantai bawah. Sebelum loncat Viko sempat bergelantungan di gedung tersebut.
Oleh petugas tangan Viko sempat dipegang. Namun, oleh dia dilepaskan dan akhirnya terjatuh ke bawah hingga tewas.
Pantauan Kompas.com, kamar mandi tersebut berada di pojok ruangan lantai 14. Tepatnya di sisi sebelah kiri dari lift.
Viko loncat dari kamar mandi pria yang berada di gedung tersebut. Saat Kompas.com menelusuri toilet tersebut tampak berantakan. Di dalam kamar mandi tersebut terdapat dua ruangan untuk buang air besar. Tempat Viko loncat adalah ruangan kamar mandi sebelah kiri.
Pasca Viko loncat di depan pintu kamar mandi tersebut tertera tulisan "Dilarang Masuk" yang dituliskan di atas kertas putih. Kertas tersebut ditempelkan di selotip bening. Kondisi pintu kamar mandi tempat Viko loncat terbuka. Pada bagian atas klosetnya rusak.
Diperkirakan kerusakan kloset tersebut karena diinjak oleh Viko. Sementara itu, pada bagian kacanya terlihat pecah. Serpihan kaca tersebut masih berserakan di lantai kamar mandi. Pecahan kaca ventilasi itu pun tidak merata. (Baca: Tahanan BNNK Jaksel yang Loncat Sempat Bergelantungan di Gedung)
Masih ada sebagian kaca yang belum pecah. Sedangkan lubang ventilasi itu ukurannya pas untuk badan orang dewasa. Untuk ukuran kamar mandinya diperkirakan sebesar 1,5 x 1x5 meter.
Saat Kompas.com mengunjungi toilet tersebut belum terlihat adanya garis polisi. Viko ditangkap anggota BNNK Jakarta Selatan pada Selasa (31/1/2017) lalu. Dari tangan Viko didapati narkotika jenis ganja.
Rencananya, Viko akan dipindahkan ke Rumah Tahanan BNN, Cawang, Jakarta Timur pada hari ini. Namun, sebelum dipindahkan Viko terlebih dahulu loncat hingga meninggal dunia. Akibat loncat dari lantai 14, Viko mengalami patah di bagian paha kanannya.
Sebelum mendarat di tanah, Viko sempat membentur dahan pohon. Hal tersebut terlihat dari dahan pohon yang patah tepat di atas Viko ditemukan. Setelah proses olah TKP, jenazah Viko dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.