JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Bank DKI Jakarta me-launching mesin absensi di sejumlah rusun yang ada di Jakarta, Senin (6/2/2017). Salah satu rusun yang menjadi percontohan ialah Rusunawa Pesakih di Jakarta Barat.
Sebelum memberikan sambutan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sempat menanyakan kepada sejumlah warga kegunaan mesin itu. Sumarsono mengiming-imingi uang sebesar Rp 200.000 bagi warga yang mengetahui kegunaan mesin tersebut.
"Ini saya ambil dari dompet saya. Siapa yang tahu kegunaan mesin absensi ini," ujar Sumarsono.
Seorang penghuni rusun, Amri, memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Sumarsono. Amri menyampaikan bahwa penggunaan absensi itu untuk memverifikasi seluruh data para penghuni rusun.
Jawaban Amri sempat diminta dikoreksi oleh Sumarsono kepada Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi.
"Ayo Pak Dirut silahkan koreksi," ujar Sumarsono.
Kresno menyempurnakan jawaban Amri dengan menyampaikan kegunaan absensi itu untuk mendata seluruh penghuni rusun agar tidak terjadi tukar menukar unit rusun dari satu pihak ke pihak lain.
"Jawabannya sudah 80 persen benar. Itu supaya biar ketahuan tidak dipindahkan rusunawanya," ujar Kresno.
Dengan wajah semringah, Amri melirik Sumarsono yang sedari tadi memegang uang hadiah.
"Ini buat ibu, untuk iuran listrik dua bulan," ujar Sumarsono.
Sumarsono menjelaskan, pemberlakuan sistem absensi itu dilakukan agar warga yang menghuni rusun adalah warga yang benar-benar berhak menerimanya. Dengan terdatanya seluruh penghuni, dampak lain yang bisa dirasakan ialah program-program Pemprov DKI bisa dengan mudah masuk ke rusun.
Secara terpisah, Kresno menyampaikan progran absensi rumah susun mulai diimplementasikan sejak Agustus 2016. Ada sebanyak 9.459 penghuni dari total 13.731 penghuni di 23 rumah susun yang sudah melakukan registrasi absensi.
Cara penggunaan absensi itu, penghuni yang namanya tercatat sebagai pemilik unit rusun hanya perlu melakukan scanning sidik jari dan tapping Kartu Jakarta One pada mesin Bank DKI yang berada di lingkungan rusun atau di kantor pengelola rusun.
"Penghuni yang sudah melakukan registrasi absensi sebanyak 70 persen. Kami harapkan sisanya segera melakukan registrasi," ujar Kresno.