Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Pesakih Keluhkan Pasokan Air Tak Laik Minum

Kompas.com - 06/02/2017, 19:27 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Penghuni Rusunawa Pesakih di Jakarta Barat menyampaikan sejumlah keluhan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Keluhan disampaikan warga saat Sumarsono meluncurkan mesin absensi warga rusun, Senin (6/2/2017).

Sebelum memberikan sambutan, Sumarsono meminta sejumlah warga untuk menyampaikan keluhannya selama tinggal di rusun tersebut. Tarwati, warga Blok A Rusun Pesakih mengeluhkan pasokan air tanah di rusun tersebut yang tak laik minum.

Pasokan air bagi penghuni Rusun Pesakih berbau dan berwarna kecoklatan. Warga terpaksa membeli air bersih dengan harga sekitar Rp 4.000 per galon.

Tarwati juga menyampaikan harapannya agar pemerintah tak mencabut subsidi listrik.

"Kalau keluhan di sini Pak itu masalah air belum bisa dikonsumsi. Kalau bisa listrik juga jangan dicabut ya Pak, jangan ya Pak," ujar Tarwati.

Warga lainnya berharap agar Pemprov DKI membantu perekonomian warga rusun.

Sumarsono lalu menjelaskan, guna meningkatkan perekonomian warga rusun, Pemprov DKI melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan akan membuka sejumlah lokasi binaan (lokbin) untuk warga yang hendak membuka usaha di sekitar rusun.

"Nanti ditingkatkan ya. Kepala Dinas Perumahan akan segera berkooridinasi dengan Dinas UMKM," ujar Sumarsono.

Secara terpisah Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Arifin mengatakan, kesulitan air yang dikeluhkan warga terjadi karena tak adanya sumber air baku di sekitar rusun.

Perusahaan pemasok air PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) enggan masuk ke dalam rusun karena sumber air masih kurang.

Mengatasi hal itu, kata Arifin, Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan diminta memperbesar waduk yang ada di sekitar Rusun Pesakih.

Waduk itu juga akan dihubungkan dengan buangan air warga agar bisa kembali diolah. Jika hal itu tidak dilakukan, pasokan air untuk warga tak akan tercukupi. Namun, dalam jangka pendek, Dinas Perumahan masih belum menemukan cara untuk memasok air bagi warga rusun.

"Kami punya waduk di sekitar Jakarta Barat. Nanti kami mintakan Dinas Sumber Daya Air untuk memperbesar waduk. Kalau saat ini kami masih pakai air tanah," ujar Arifin.

Kompas TV Ada Pro & Kontra pada Kebijakan PLT Gubernur DKI Sumarsono


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com