Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Naik dan Turunnya Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI Berdasarkan Survei Median

Kompas.com - 06/02/2017, 20:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Media Survei Nasional (Median), Sudarto, memaparkan sejumlah skenario yang bisa membuat elektabilitas pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta naik maupun turun.

Skenario itu didasarkan pada hasil survei Median tentang Pilkada DKI Jakarta yang dirilis pada Senin (6/2/2017). Dalam survei tersebut, diketahui sebagian besar responden mempertimbangkan memilih paslon bukan lagi berdasarkan kinerja, melainkan isu yang berkembang di media massa.

"Elektabilitas Agus-Sylvi bisa naik kalau simpati publik atas kasus dugaan penyadapan SBY tersampaikan dengan baik. Juga kalau SBY turun gunung ikut kampanye di sisa hari sebelum pencoblosan," kata Sudarto, di Cikini, Jakarta Pusat.

Sudarto menjelaskan, suara untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bisa turun jika pemberitaan mengenai dugaan korupsi yang dikaitkan dengan Sylvi membesar, performa debat keduanya buruk, dan tidak ada endorser atau hard liner yang lebih agresif.

Dia melanjutkan, untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, tingkat elektabilitas akan naik bila berita negatif seputar sidang kasus dugaan penodaan agama dan isu lain tidak membesar.

Selain itu, tingkat elektabilitas bisa juga didorong oleh penampilan keduanya saat debat ketiga, 10 Februari 2017 nanti.

"Tetapi, elektabilitas Ahok (sapaan Basuki) dan Djarot bisa turun kalau tudingan penghinaan terhadap Ketua MUI membesar dan tone pemberitaan kasus dugaan penodaan agama membesar lagi," tutur Sudarto.

(Baca: Beragam Sindiran dalam Kampanye Akbar Pilkada DKI)

Kemudian, kata Sudarto, untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dapat meningkatkan elektabilitasnya bila semakin memperkuat citra sebagai lawan setimpal untuk mengalahkan Basuki dan Djarot.

Tingkat elektabilitas Anies-Sandi bisa turun jika ke depan ada isu negatif mengenai keduanya.

Sebelumnya diberitakan, tingkat elektabilitas dalam survei Median menempatkan pasangan Basuki-Djarot dipilih oleh 29,8 persen responden, disusul Anies-Sandiaga 27,8 persen, dan Agus-Sylviana 26,1 persen.

Sementara 16,3 persen responden lainnya tidak memilih. Survei Median melibatkan 800 orang responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Metode pemilihan sampel dilakukan secara random dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dalam rentang waktu 29 Januari sampai 2 Februari 2017, dan dibiayai secara mandiri oleh Median.

Kompas TV Selama Kampanye, 26 Spanduk Provokatif Dicopot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com