JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengeluarkan peraturan gubernur yang mengatur tentang ikon budaya Betawi.
Peraturan yang dimaksud adalah Pergub Nomor 11 tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi yang dia tandatangani pada Rabu (1/2/2017).
Pada Pasal 3 pergub itu tertulis tujuan pergub untuk meningkatkan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap budaya Betawi. Selain itu juga untuk sarana promosi kepariwisataan dan mendorong perkembangan industri kreatif.
Adapun, 8 ikon budaya Betawi itu adalah ondel-ondel, kembang kelapa, ornamen gigi balang, baju sadariah, kebaya kerancang, batik Betawi, kerak telor, dan bir pletok.
Penggunaan dan penempatan ikon-ikon tersebut ikut diatur dalam pergub tersebut. Misalnya, ondel-ondel digunakan sebagai ekorasi acara Pemprov DKI, festival, pentas artis asing, pamerah pusat perbelanjaan, industri pariwisata, gedung pertemuan, dan area publik lain.
Kemudian bir pletok yang penggunaannya harus masuk dalam menu pada industri pariwisata, acara seremonial jamuan makan, acara pameran, dan pentas seni budaya. (Baca: Mimpi Sumarsono Membangkitkan Budaya Betawi)
Jakarta rasa Betawi
Perhatian khusus Sumarsono terhadap budaya Betawi sudah tampak sejak awal dia menjabat sebagai Plt gubernur. Ketika itu, Sumarsono memberikan dana hibah untuk Bamus Betawi yang sebelumnya sempat diputus Gubernun non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Sumarsono, Betawi merupakan fondasi masyarakat Jakarta. Namun, tidak ada rasa Betawi ketika masyarakat berkunjung di Jakarta.
"Jakarta enggak kerasa Betawinya. Turis begitu turun dari pesawat, apa terasa Betawinya? Masuk Jakarta sudah seperti Singapura, bangun Jakarta harus dengan rasa Betawi, jangan bangun Jakarta dengan rasa Amerika atau Kentucky Fried Chicken," kata Sumarsono. (Baca: Upaya Sumarsono Jadikan Jakarta "Rasa Betawi", Bukan "Rasa Singapura")
Setelah dia memberikan kembali dana hibah kepada Bamus Betawi, ide untuk membuat pergub tentang ikon Betawi sudah muncul. Dia berharap ikon tersebut bisa menghiasi Jakarta sehingga terasa kental budaya Betawi.
"Nanti semua orang ber-selfie ria di depan logo Betawi di bangunan publik, terutama yang milik Pemprov DKI, mulai dari kantor kelurahan sampai kantor provinsi. Kalau foto itu dimasukkan ke Facebook, hari itu juga dunia mengenal Betawi. Kalau perlu tusuk gigi atau kecap gambarnya ondel-ondel begitu," kata Sumarsono ketika itu.