Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Terima Banyak Keluhan Warga Saat Kampanye di Tegal Alur

Kompas.com - 08/02/2017, 15:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Saat berkampanye di RT 0010/02, Tegal Alur, Jakarta Barat, calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menerima banyak keluhan dari warga setempat.

Contohnya, saat Ahok baru saja tiba di Jalan Bhakti Mulya, seorang ibu meminta pekerjaan kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Gimana nih Pak programnya buat nambah-nambah penghasilan buat suami," kata Ibu itu kepada Ahok, Rabu (8/2/2017).

(Baca: Kembali Jadi Gubernur Aktif, Ahok Akan Resmikan RPTRA Kalijodo)

Menjawab pertanyaan Ibu itu, Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memiliki program pemberdayaan dengan pemberian modal kerja, salah satunya dengan pemberian mesin jahit.

Dari kegiatan tersebut, ibu rumah tangga diharapkan mampu mendapat penghasilan. Selain itu, menjahit baju dapat dilakukan sembari mengurus rumah tangga.

Tak hanya itu, ada juga seorang nenek yang meminta pekerjaan kepada Ahok. Nenek tersebut mengaku janda dan masih ingin bekerja.

"Nanti kami carikan cara ya karena sudah janda dan umur sudah pensiun. Mungkin kami beri uang pensiun," ucap Ahok.

(Baca: Sabtu Sore, Sertijab Sumarsono dengan Ahok-Djarot di Balai Kota)

Terkait banjir, seorang pria paruh baya meminta Ahok segera mengeruk Kali Semongol yang mengaliri permukiman mereka. Pria itu menyebut, lingkungan tempat tinggal mereka selalu terendam banjir akibat meluapnya Kali Semongol.

Ada juga Encit, seorang ibu berusia 42 tahun yang menanyakan nasib tempat tinggalnya apakah akan digusur oleh Pemprov DKI Jakarta atau tidak.

"Pak, ini kami digusurnya masih lama enggak?" kata Encit kepada Ahok.

Mendengar hal itu, Ahok tertawa. Dia memastikan, Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan permukiman yang langsung bersebelahan dengan aliran sungai. Namun, penertiban itu dilakukan setelah unit rumah susun tersedia untuk merelokasi warga korban penertiban.

"(rumah) pasti (digusur), Bu. Kalau memang kena banjir pasti kami gusur, tapi kalau enggak banjir, ya enggak kami gusur lagi," kata Ahok.

Encit mengaku tak mempermasalahkan tempat tinggalnya digusur asalkan Pemprov DKI Jakarta memberi uang ganti rugi yang setimpal.

Kompas TV Ahok Janji Bangun Bioskop Bersubsidi di Pasar Tradisional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com