Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sentul Jadi Tempat Silaturahim Forum RTRW dan Relawan Agus

Kompas.com - 08/02/2017, 19:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, mengemukakan alasan mengapa memilih Sentul International Convention Center (SICC) di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, sebagai tempat acara silaturahim dengan  paguyuban Rakyat Tangguh Republik Wibawa (RTRW), Laskar Masyarakat Kreatif (LMK), dan relawan pendukungnya pada Rabu (8/2/2017) ini.

Menurut Agus, hal itu dia lakukan karena SICC bisa menampung banyak orang. Agus mengklaim, peserta yang hadir 10.000 orang. Jumlah ini sama seperti acara yang sama sebelumnya yang dilangsungkan pada 5 Februari 2017.

"Alasannya, tempat yang memungkinkan untuk 10.000 lebih orang, yang baik dan dalam suasana nyaman juga, supaya saya bisa secara direct (langsung) meyakinkan poin-poin penting yang perlu mereka ketahui, ya sekadar itu saja," kata Agus usai acara di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Agus mengatakan, persoalan tempat tidak terlalu mendasar, yang terpenting bisa mewadahi sekian puluh ribu orang yang hadir tersebut.

"Yang penting hari ini dan tanggal 5 lalu available di Sentul, tidak terlalu jauh di Jakarta, tetapi cukup untuk mewadahi sekian puluh ribu orang tersebut," ujar Agus.

Agus mengaku senang bisa bertemu paguyuban RTRW dan LMK tersebut. Dia berharap, pendukungnya itu tetap berjuang meyakinkan warga Jakarta memilih dia dan Sylvi.

"Ini adalah pertemuan yang kedua, tetapi dengan audiens yang berbeda. Hari ini 10.000, tanggal 5 lalu juga 10.000-an orang. Intinya saya ingin membakar semangat semua agar hari-hari menjelang tanggal 15 Februari semua melakukan perjuangan," kata Agus.

Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti, sebelumnya mengimbau agar semua kegiatan yang dilakukan cagub-cawagub DKI dalam rangka Pilkada DKI 2017 dilakukan di wilayah DKI, apalagi jika kegiatan tersebut mengarah pada kampanye.

"Kegiatan apa pun itu harus diberitahukan, apalagi yang mengarah pada kampanye. Ya mohon kampanyenya di Jakarta, jangan di luar Jakarta," kata Mimah di Kantor Bawaslu DKI, Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (8/2/2017).

Kegiatan yang dilakukan di luar DKI Jakarta, lanjut Mimah, dikhawatirkan menjadi modus yang digunakan untuk menghindari pengawasan Bawaslu dan melakukan pelanggaran pilkada. Dengan demikian, modus tidak bisa dibuktikan sebagai pelanggaran.

Baca: Bawaslu DKI: Mohon Kampanyenya Jangan di Luar Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com