JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 1 Sylviana Murni mengimbau warga pendukungnya untuk tak meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) usai mencoblos pada 15 Februari 2017.
Para pendukungnya itu diminta untuk mengawasi dan mengantisipasi jika ada kecurangan.
"Bahkan kami melatih masyarakat setelah mencoblos tidak langsung pulang. Kawal itu sampai ada (kecurangan). Kalau perlu foto, laporkan," kata Sylvi saat ditemui di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Menurut Sylvi, pihaknya sudah memberi pembekalan materi kepada para saksi dari tim sukses maupun warga pendukung mengenai kecurangan yang mungkin terjadi.
(Baca: Sylviana Murni Berharap Tak Lagi Diperiksa Polisi)
"Alhamdulillah semua saksi-saksi juga cukup militan untuk melakukan hal itu," ujar Sylvi.
Sementara itu, cagub pasangan Sylvi, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan pilkada adalah pesta demokrasi yang melibatkan peran serta masyarakat, termasuk dalam proses pengawasan.
Agus meyakini keterlibatan langsung masyarakat dapat mencegah potensi terjadinya kecurangan.
"Ini semua harus menjadi perhatian kita semuanya dan tidak ada yang bisa melarang kita untuk melakukan itu. Karena ini adalah hak dan kewajiban dari seluruh warga Jakarta," ujar Agus.