Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Antisipasi Kepolisian Saat Pencoblosan

Kompas.com - 10/02/2017, 08:02 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan menerjunkan 16.222 personel untuk mengamankan pencoblosan di 23.315 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi Kabupaten.

TPS dikualifikasikan menjadi dua kategori yaitu aman dan rawan. Untuk TPS aman, akan menggunakan pola pengamanan 2-4-8 atau dua polisi dan empat Linmas Perlindungan Masyarakat) untuk amankan delapan TPS.

Sedangkan untuk TPS rawan, baik berada di daerah rawan bencana, berdekatan dengan rumah kandidat pasangan calon, maupun dekat dengan tempat ibadah, nantinya mendapat pengamanan ekstra yaitu 2-4-4. Dua polisi dan empat Linmas untuk amankan empat TPS.

Selain itu, ada polisi yang akan berpatroli mengecek TPS-TPS itu. Simulasi pengamannya telah digelar oleh berbagai satuan. Seperti Polres Metro Jakarta Selatan yang telah memeragakan TPS yang dirusak sejumlah orang hingga perebutan kotak suara saat diantarkan ke Kecamatan.

Terkait inisiatif sejumlah kelompok masyarakat yang ingin bersiaga mengamankan kotak suara, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan agar warga tak perlu takut akan kecurangan jelang pencoblosan.

Sebab, mulai dari polisi hingga Panitia Pemilihan Kecaman (PPK) akan menghalau dan mengantisipasi berbagai bentuk kecurangan.

Iriawan mengimbau agar kelompok-kelompok itu tak berlebihan mengawasi TPS sebab berpotensi menimbulkan masalah baru seperti tekanan terhadap pemilih.

"TPS itu sudah ada petugasnya, ada Linmas di sana, ada saksi, ada polisi, ada Babinsa di sana untuk apa diawasi lagi, udah mereka memberikan hak suaranya dan tidak boleh kelompok itu menekan orang perorangan atau membeli salah satu paslon tertentu, itu tidak jujur kan adil dan bersih," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya (10/2/2017). (Baca: Sumarsono: Tak Boleh Itu Massa Aksi Menunggu di TPS dan Beri Tekanan)

Imbauan Iriawan ini mendapat protes dari salah satu calon gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut Agus, pengawasan terhadap TPS seharusnya bisa dilakukan oleh seluruh warga masyarakat.

"Saya pikir tidak masuk akal lah. Aneh sekali. Komentar yang menurut saya menggelikan. Menurut saya seharusnya seluruh warga Jakarta terlibat dalam proses ini. Ingat ini adalah pesta demokrasi," kata Agus saat ditemui di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).

Kompas TV Kejadian Unik dan Lucu di Debat Putaran Kedua Cagub Dki Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com