JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti LSI pimpinan Denny JA, Ardian Sopa, mengimbau semua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta harus meminimalisasi angka golongan putih (golput) para pendukungnya. Dengan demikian, perolehan suara mereka tidak akan berbeda dengan elektabilitas hasil survei.
"Survei ini kan mengandaikan kalau semua datang ke TPS. Cuma pada kenyataannya kan pasti ada golput sehingga setiap kandidat itu harus memaksimalkan minimal golput itu kecil di pemilih-pemilihnya dia," ujar Ardian di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017).
(Baca: LSI Denny JA: Politik Uang Pengaruhi Pilihan pada Pilkada DKI)
Ardian menuturkan, apabila suara pemilih yang sudah menyatakan dukungannya tidak dijaga oleh setiap pasangan calon, kemungkinan akan muncul golput dan memengaruhi perolehan suara.
"Ini akan memengaruhi hasil elektabilitas. Karena selisihnya dekat, ini juga akan mengubah ranking survei sekarang ini," kata Ardian.
Golput non-proporsional, lanjut Ardian, terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu, berbagai lembaga survei menyatakan elektabilitas Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli di atas elektabilitas Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun, yang memenangkan Pilkada 2012 justru Jokowi-Ahok, berbanding terbalik dengan hasil survei sejumlah lembaga.
"Salah satu penyebabnya pendukung Foke lebih banyak golput sehingga hasil KPUD beda dengan mayoritas hasil survei," ucap Ardian.
(Baca: LSI Denny JA: Agus 30,9 %, Ahok 30,7 %, Anies 29,9 %)
Oleh karena itu, ucap Ardian, sangat penting menjaga suara pemilih yang telah menyatakan dukungan terhadap masing-masing pasangan calon. Terlebih, hasil survei menunjukkan selisih elektabilitas ketiga pasangan cagub-cawagub berada dalam margin of error.
Dalam survei LSI pimpinan Denny JA, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yakni 30,9 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 30,7 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 29,9 persen.
Survei itu dilakukan pada 8-9 Februari 2017 dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di enam wilayah di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.