Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA: Cagub-Cawagub DKI Harus Tekan Angka Golput

Kompas.com - 10/02/2017, 18:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti LSI pimpinan Denny JA, Ardian Sopa, mengimbau semua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta harus meminimalisasi angka golongan putih (golput) para pendukungnya. Dengan demikian, perolehan suara mereka tidak akan berbeda dengan elektabilitas hasil survei.

"Survei ini kan mengandaikan kalau semua datang ke TPS. Cuma pada kenyataannya kan pasti ada golput sehingga setiap kandidat itu harus memaksimalkan minimal golput itu kecil di pemilih-pemilihnya dia," ujar Ardian di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017).

(Baca: LSI Denny JA: Politik Uang Pengaruhi Pilihan pada Pilkada DKI)

Ardian menuturkan, apabila suara pemilih yang sudah menyatakan dukungannya tidak dijaga oleh setiap pasangan calon, kemungkinan akan muncul golput dan memengaruhi perolehan suara.

"Ini akan memengaruhi hasil elektabilitas. Karena selisihnya dekat, ini juga akan mengubah ranking survei sekarang ini," kata Ardian.

Golput non-proporsional, lanjut Ardian, terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu, berbagai lembaga survei menyatakan elektabilitas Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli di atas elektabilitas Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Namun, yang memenangkan Pilkada 2012 justru Jokowi-Ahok, berbanding terbalik dengan hasil survei sejumlah lembaga.

"Salah satu penyebabnya pendukung Foke lebih banyak golput sehingga hasil KPUD beda dengan mayoritas hasil survei," ucap Ardian.

(Baca: LSI Denny JA: Agus 30,9 %, Ahok 30,7 %, Anies 29,9 %)

Oleh karena itu, ucap Ardian, sangat penting menjaga suara pemilih yang telah menyatakan dukungan terhadap masing-masing pasangan calon. Terlebih, hasil survei menunjukkan selisih elektabilitas ketiga pasangan cagub-cawagub berada dalam margin of error.

Dalam survei LSI pimpinan Denny JA, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yakni 30,9 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 30,7 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 29,9 persen.

Survei itu dilakukan pada 8-9 Februari 2017 dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di enam wilayah di Jakarta.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA.

Kompas TV Ini Tanggapan Paslon Pilkada DKI 2017 soal Survei LSI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com