JAKARTA, KOMPAS.com - PARA Syndicate melakukan perhitungan dari hasil survei 11 lembaga survei, yang merilis 24 kali survei selama rentang waktu Oktober 2016 sampai Februari 2017 terkait pilkada DKI 2017. Dari perhitungan ini, PARA Syndicate mencapai kesimpulan bahwa pilkada DKI akan berlangsung dua putaran.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, saat merilis hasil perhitungan tersebut di kantor PARA Syndicate di Jalan Wijaya Timur 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017), menyatakan, terjadi tren pergeseran elektabilitas tiga kandidat selama survei Oktober 2016 sampai Februari 2017.
Pasangan Agus-Sylvi memperoleh angka 25,76 persen, Ahok-Djarot 33,12 persen, dan Anies-Sandi 28,55 persen.
Dengan demikian kandidat yang berpeluang lolos pada putaran kedua itu yakni pasangan nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Siapa yang masuk ke putaran kedua, kami percaya hitungan kami, dari data survei yang kami kumpulkan, Ahok-Djarot dan Anies Sandi," kata Ari.
Pasangan Ahok-Djarot, kata Ari, pada Oktober 2016, sebelum isu penodaan agama mencuat, tren elektablitasnya 33,05 persen. Anies-Sandi ada di posisi kedua, dengan 24,30 persen, dan Agus-Sylvi 18,85 persen.
Saat itu, undecided vouters masih 23,80 persen. Saat memasuki November, tren elektabilitas Ahok-Djarot menurun karena mencuatnya kasus dugaan penodaan agama. Ahok-Djarot elektabilitasnya menjadi 25,82 persen. Agus-Sylvi di momen itu tren elektabilitasnya naik menjadi 27,70 pesen. Sementara Anies-Sandi turun jadi 24,06 persen.
Undecided vouters pada saat itu turun sedikit menjadi di 24,53 persen. Ketika memasuki Desember, tren elektabilitas Agus-Sylvi kembali naik menjadi 32,06 persen. Ahok-Djarot membayang-bayangi di posisi kedua dengan 30,98 persen. Sedangkan Anies-Sandi turun sedikit di 23,28 persen. Undecided vouters turun tajam jadi 13,68 persen.
Namun, lanjut Ari, keadaan berubah saat memasuki Januari 2017. Saat persidangan kasus dugaan penodaan agama berlangsung, tren elektabilitas Ahok-Djarot kembali naik. Ahok-Djarot memimpin dengan 32,63 persen, Agus-Sylvi 27,99 persen. Di sini Anies-Sandi mulai naik mendekati pasangan Agus-Sylvi dengan 26,74 persen. Undecided vouters turun jadi 12,67 persen.
Pada Februari, tren elektabilitas Ahok-Djarot kembali naik menjadi 33,12 persen. Anies-Sandi naik menjadi 28,55 persen, sedangkan Agus-Sylvi turun jadi posisi ketiga di 25,76 persen. Undecided vouters turun tipis 12,57 persen.
Ari mengatakan, metode perhitungan itu menggunakan metode meta survei, dengan mengolah nilai rata-rata dari 24 rilis survei yang dikeluarkan 11 lembaga survei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.