Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Masa Tenang, Ahok Meminta Maaf dan Melawak

Kompas.com - 12/02/2017, 10:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengumpulkan para relawan dan pendukungnya dalam acara #Te2imaKasihPendukungBadja, Sabtu (11/2/2017). Pada kesempatan itu, Ahok menyampaikan permintaan maaf kepada para relawan, khususnya terkait kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Maaf kami juga selama kampanye, kadang kami lagi stress, bisa nyemprot orang juga," kata Ahok di Hotel Pullman.

Menurut dia, hubungannya dengan relawan sempat agak tegang. Terutama ketika relawan mengatur perjalanan kampanyenya. Contohnya saat ia mengunjungi pemukiman di Pulomas, Jakarta Timur. Relawan memberitahu warga setempat untuk menyambut kedatangan Ahok.

Selain itu, saat di lokasi, banyak relawan atau simpatisan partai politik yang mengawalnya ketika berkampanye.

"Jarak 200 meter saja, jalan 4 jam, saya betul-betul enggak bisa gerak. Ya saya jadi enggak bisa ngomong sama warga juga," kata Ahok.

Akhirnya, Ahok memutuskan mengunjungi warga atau berkampanye tanpa memberitahu relawan.

Selain meminta maaf kepada relawan, Ahok sempat mengeluarkan sejumlah lelucun pada acara tersebut.

Ia misalnya mengatakan, dirinya ingin mengungkap kalimat penutup yang berbeda sebenarnya pada saat debat ketiga atau terakhir Pilkada DKI pada Jumat malam lalu.

"Awalnya saya pengin bilang, 'Jangan gara-gara pengin kursi gubernur, kita korbankan masa depan Jakarta. Kalau kamu mau kursi gubernur, suit aja berdua, siapa yang mau dapat (kursi gubernur), gue kasih, gue beli kursi yang baru'. Tapi enggak jadi," kata Ahok sambil tertawa.

Ahok mengatakan, dirinya mulai belajar menahan diri untuk berbicara. Dia memikirkan akibat ke depannya jika dia berbicara seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com