Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan KPU DKI untuk Tak "Menggoda" Penyelenggara Pemilu Diapresiasi

Kompas.com - 12/02/2017, 14:47 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengapresiasi imbauan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno saat memberi sambutan pada debat terakhir Pilkada DKI Jakarta, Jumat (10/2/2017) lalu. Saat itu, Sumarno mengingatkan agar pasangan calon atau tim kampanye tidak menggoda penyelenggara pemilu.

Menurut Hasto, imbauan Sumarno itu sangat penting dan patut menjadi perhatian semua pihak.

"Saya jadi teringat di masa yang lalu, terkait pileg dan pilpres 2004 dan 2009. Ada praktek politik tidak sehat di mana setelah pemilu beberapa komisioner KPU yang menempati fungsi strategis direkrut menjadi pengurus teras partai penguasa saat itu. Hal ini tentunya tidak boleh terjadi lagi,” ujar Hasto melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (12/2/2017).

Hasto mengatakan, penyelenggaraan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil) memerlukan penyelenggara pemilu yang mampu menjaga integritas dan netralitas.

"Imbauan agar tidak menggoda petugas KPU harus menjadi komitmen, dan sebaliknya, mereka juga tidak boleh tergoda aneka bujuk rayu,” kata dia.

Hasto mengatakan, PDI-P memercayai Bawaslu DKI Jakarta untuk menjalankan fungsi pengawasan guna memastikan pilkada yang lebih jurdil dan demokratis. Hasto mengatakan, praktik politik menang-menangan beriringan dengan kecenderungan perubahan watak partai tertentu yang hanya mendesain partai sebagai mesin pemenangan pemilu. 

"Partai dengan karakter seperti ini cenderung menggunakan segala cara. Kalau perlu DPT dan IT pun dimanipulasi untuk menang. Dalam praktik di banyak negara, sering kali pemilu dibuat kompleks sehingga mudah dimanipulasi," ucap Hasto.

"Bahkan dana negara melalui proyek sosial seperti bantuan sosial pun sering dikucurkan untuk menambah elektabilitas pasangan. Tak heran kampanye yang menjanjikan pengucuran dana pun dijadikan magic number pendongkrak perolehan suara calon," lanjut Hasto.

Sumarno sebelumnya berharap semua petugas KPU menjaga integritas dan profesionalitas sebagai penyelenggara. Di sisi lain, Sumarno berharap agar pasangan calon atau tim paslon juga menciptakan pemungutan suara bersih, damai dan berintegritas. Dia berharap pasangan calon dan tim tidak menggoda penyelenggara pemilu.

"Jangan goda kami dengan rayuan. Petugas kami bukan tukang balon yang bisa menggelembungkan suara, bukan tukang timbangan yang bisa naik dan turunkan suara," kata Sumarno, Jumat.

Sumarno mengingatkan di ujung Pilkada DKI Jakarta 2017 pasti ada demokrasi. Dia berharap, pasangan calon dan pendukung menerima apa pun hasil Pilkada. Pemenang tak perlu jumawa dan yang kalah tak perlu merasa dikalahkan.

"Yang menang adalah masyarakat Jakarta," kata Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com