Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Nyatakan "Kartu Prioritas Menangkan Agus Sylvi" Itu "Hoax"

Kompas.com - 12/02/2017, 22:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah gambar "Kartu Prioritas Menangkan Agus Sylvi" beredar di media sosial. Dalam kartu berwarna putih itu, tercantum logo Agus Sylvi #JakartauntukRakyat.

Kartu tersebut berisi tulisan bahwa pemegang kartu akan diprioritaskan untuk mengikuti program dana bergulir tanpa bunga sebesar Rp 50 juta apabila mengajak keluarga datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan mencoblos pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

(Baca juga: Selain Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi, Panwaslu Temukan Brosur Ini...)

Ketua Bidang Media Sosial Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Roy Suryo, mengaku mengetahui beredarnya gambar tersebut.

Roy membantah tim pemenangan Agus-Sylvi mengeluarkan kartu tersebut.

"Palsu, hoax itu karena saya pun ketawa kalau lihat desain kartu itu. Itu jelas banget cuma rekayasa editing," ujar Roy saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/2/2017).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengatakan, tim grafis pasangan Agus-Sylvi hanya bisa tersenyum melihat desain grafis "sesederhana" itu.

Dia menyebut desain kartu itu terlalu kasar jika dibandingkan dengan desain asli tim grafis Agus-Sylvi.

"Saya sudah lihat dan dapat dipastikan bahwa itu hoax, enggak bisa dipercaya," kata dia. Roy menyebut, tidak elite apabila masih ada pihak-pihak yang menyebarkan hoax semacam itu pada masa tenang Pilkada DKI Jakarta 2017.

(Baca juga: Panwaslu Sita 900.000 Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi)

Dia mengajak semua pihak untuk membantu KPU DKI Jakarta dalam menyukseskan pilkada yang berlangsung tenang dan damai.

"Saya ingin mendoakan siapa pun pembuatnya semoga dia dapat hidayah karena itu tidak pas dan tidak elite, membuat situasi hari tenang menjadi seperti ini," ucap Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com