Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BKD: CPNS Penyandang Disabilitas di DKI Ada yang Menjadi Guru

Kompas.com - 13/02/2017, 13:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika menegaskan ada penyandang disabilitas yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Salah satunya, penyandang disabilitas bekerja sebagai guru.

"Guru misalnya, ada yang tunanetra. Ada lagi yang pakai kursi roda, lalu ada juga yang tuna daksa," kata Agus kepada wartawan, di kantor Dinas Teknis, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).

Meski demikian, Agus mengaku tak hapal detil jumlah penyandang disabilitas yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta.

Saat penyelenggaraan debat kandidat terakhir, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, membantah pernyataan Sylviana yang menyebut tidak ada PNS penyandang disabilitas di Balai Kota DKI. Ahok menyebut, ada satu persen CPNS penyandang disabilitas di DKI dan akan ditingkatkan menjadi dua persen.

"Tapi (penyandang disabilitas yang bekerja di Pemprov DKI) belum sampai 1 persen ya. Jadi 1 persen itu kuota atau batas maksimal penerimaan pegawai (penyandang disabilitas)," kata Agus.

Adapun jumlah pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sekitar 70.000 orang. Berarti 1 persen dari jumlah pegawai DKI sekitar 700 orang.

Terkait rencana Ahok meningkatkan kuota penerimaan penyandang disabilitas menjadi 2 persen, Agus akan mengkajinya terlebih dahulu.

"Kami akan inventarisasi dulu jabatan mana saja yang bisa dilakukan teman-teman disabilitas. Sekarang baru guru yang tunanetra ya, sama ada 1 (orang) di (Dinas) Kominfo," kata Agus.

Kompas TV Debat final pilkada DKI Jakarta yang berlangsung kemarin malam, diwarnai beragam debat di antara pasangan calon, salah satunya soal program kepemilikan rumah di Jakarta tanpa uang muka. Debat cagub ini mengangkat tema kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta, dengan lintas tema terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, antinarkotika, dan kebijakan untuk penyandang disabilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com