Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Banjir Itu kalau Ada Pengungsian dan Genangannya Lama

Kompas.com - 13/02/2017, 16:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan banjir di Kampung Arus, Jakarta Timur, hanyalah genangan. Djarot mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Husein Murad terkait kondisi di Kampung Arus.

Menurut informasi dari BPBD DKI Jakarta, tak ada warga mengungsi saat terjadi banjir di Kampung Arus.

"Dibilang banjir itu kalau ada pengungsian dan genangannya lama sehingga mereka harus mengungsi," kata Djarot, di Kantor Pemkot Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).

Djarot menyebut genangan di Kampung Arus sudah surut kurang dalam beberapa jam dan tidak ada warga yang mengungsi.

"Tahun kemarin itu masih banjir, masih banyak titik pengungsian. Di Petamburan berapa yang mengungsi, di Kampung Pulo berapa banyak yang mengungsi? Sekarang tidak ada titik pengungsian," kata Djarot.

(Baca: Banjir di Kampung Arus, Warga Siap Mengungsi )

Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta tetap akan melakukan normalisasi sungai, membersihkan sungai dan mengaktifkan pompa air.

Selain itu, Djarot mengaku sudah tak khawatir lagi ketika pintu air Katulampa siaga I. Sebab, kini Pemprov DKI Jakarta terus membuka pintu air Manggarai.

Prinsipnya, kata dia, tetap mengeruk sampah di saluran air.

"Di daerah lain luar biasa banyak pengungsian, di Jakarta enggak. Kami kasih apresiasi dong kepada wali kota, RT/RW, lurah, camat, sudin tata air, mereka kerja maksimal," kata Djarot.

Alsadad Rudi Kondisi permukiman warga di RT 8/RW 1, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (13/2/2017). Beberapa jam sebelumnya permukiman ini sempat dilanda banjir setinggi sekitar 10 sentimeter.

Kampung Arus di RW 02, Kelurahan Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, kembali dilanda banjir.

 

Hingga Minggu (12/2/2017) sore, ketinggian air dari luapan Kali Ciliwung di wilayah tersebut mencapai 70 sentimeter.

Pada Minggu sore, warga sibuk membereskan barang-barang karena air mulai masuk ke dalam rumah.

Ketua RW 02, Juanda, mengatakan bahwa air mulai menggenangi wilayah itu sejak Minggu siang sekitar pukul 13.00. Ketinggian air bertambah beberapa jam kemudian.

"Kami tadi siang sudah mendapat kabar dari BPPD DKI ketinggian Bendung Katulampa sudah siaga tiga dengan posisi ketinggian 30 sentimeter. Tak lama kemudian, Ciliwung mulai meluap dan masuk ke perkampungan," kata dia, di lokasi banjir, Minggu sore.

Kompas TV Banjir 1,5 Meter Rendam Kampung Arus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com