Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bukit Duri: Kali Sudah Ditembok, Air Masih Saja Mengalir Kemari

Kompas.com - 16/02/2017, 19:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba. Rumah, jalan, hingga sekolah terendam air dengan rata-rata ketinggian air mencapai 1 meter.

Sutia (55), misalnya, warga RT 01 RW 012 Kelurahan Bukit Duri, mengaku pasrah jika rumahnya tergenang air. Sutia tinggal di Bukit Duri sejak tahun 1997. Di sana, dia pernah merasakan banjir hingga merendam setengah rumahnya.

"Kalau enggak salah pernah tahun 2007, itu tinggi banget. Saya terpaksa ngungsi sama keluarga," kata Sutia kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2017).

Sutia mengatakan, hampir setiap tahun banjir selalu menyinggahi rumahnya. Begitu juga Kamis pagi tadi. Genangan air merendam rumahnya setinggi 1 meter. Sutia bingung mengapa tiba-tiba banjir datang secepat itu.

Dia mengatakan, pada banjir sebelumnya, secara bertahap, air akan naik dalam hitungan empat sampai lima jam. Namun, tadi pagi dalam hitungan satu sampai dua jam, ketinggian air telah mencapai 1 meter.

"Aneh banget. Biasanya pelan-pelan. Sekarang kenapa naiknya cepat. Saya juga bingung, kali (Ciliwung) sudah ditembok juga masih banjir kemari," ujar Sutia.

Akibat seringnya banjir merendam rumahnya, Sutia tak pernah membeli perabot-perabot bermerek.

"Kalau saya sudah enggak ada yang rugi kalau banjir. Biar aja itu perabot, enggak ada lagi saya beli perabot-perabot. Capek saya kayak gini (banjir)," kata Sutia. (Baca: Ini Kronologi Banjir di SMA 8 Bukit Duri)

Warga Bukit Duri lainnya, Ivan (46), mengatakan, banjir yang sering melanda kawasan itu membuat dia kerap bolos kerja. Contohnya hari ini, Ivan mengatakan tak masuk kerja karena harus membersihkan rumahnya pasca-banjir yang menggenangi rumahnya.

Sejak malam tadi, Ivan bersama keluarganya telah memindahkan semua perabotan ke tempat yang lebih tinggi.

"Ada Siaga II kemarin, saya langsung naikin perabotnya ke atas (ke tempat tinggi). Kalau sekarang enggak bisa aktivitas, bolos jadinya," kata Ivan. (Baca: Warga Bukit Duri Menang di PTUN, Pemprov DKI Harus Ganti Rugi)

Kamis pagi, banjir melanda kawasan Bukit Duri. Ketinggian rata-rata banjir mencapai 1 meter. Adapun banjir disebabkan limpasan air dari Bogor. Ketinggian permukaan air di Bendungan Katulampa pada Rabu sore mencapai 170 sentimeter.

Kompas TV Sebagian ruas Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, terendam banjir setinggi 50 cm. Banjir mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Cawang menuju Matraman. Warga mengatakan, meski terdapat normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo, namun normalisasi di Bukit Duri belum rampung sehingga air meluap ke permukiman warga. Sementara itu, banjir juga membuat toko dan perkantoran tutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com