Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Telusuri Kendala Pencoblosan di TPS 88 dan 89 Cengkareng

Kompas.com - 16/02/2017, 21:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisioner Bawaslu RI, Nasrullah, berkeliling menemui pihak terkait untuk mengumpulkan informasi terkait kendala sejumlah warga yang tak dapat memberikan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) 88 dan 89, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/2/2017)

Setelah berbincang dengan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), Panwascam, dan warga, Nasrullah mengatakan dirinya menemukan satu poin penting.

"Bagaimana bisa sudah punya KTP dan KK di sini tapi tidak terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap)? Ini akan kami dalami," kata Nasrullah, kepada awak media, di Cengkareng, Kamis petang.

(Baca: Warga Cengkareng Jelaskan Kendala Pencoblosan di TPS 88 Kemarin)

Menurut Nasrullah, kendala pemungutan suara di dua TPS tersebut terjadi karena warga yang antre mendaftar sebagai pemilih tambahan (DPTb) membludak.

Sementara sepengetahuan warga, mereka yang tidak masuk dalam DPT baru bisa mencoblos mulai pukul 12.00-13.00 WIB. Berdasarkan proses yang ditempuh sebelumnya, petugas KPPS melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data warga, dari daftar pemilih sementara (DPS) menjadi DPT.

Coklit dilaksanakan beberapa bulan sebelum Pilkada DKI Jakarta digelar. Sehingga, kata Nasrullah, warga yang sudah ber-KTP dan KK di kawasan tersebut seharusnya masuk dalam DPT.

Tanda mereka masuk DPT adalah saat menerima formulir C6 (surat pemberitahuan untuk memilih), beberapa hari sebelum pencoblosan. Tetapi, justru warga di TPS tersebut tidak menerima C6.

Akhirnya mereka menempuh proses sebagai DPTb dan baru mendaftar menjelang penutupan TPS pukul 13.00 WIB. Ditambah lagi dengan terbatasnya formulir pendaftaran DPTb yang membuat panitia harus fotokopi dan mengurus cap serta hal terkait ke kantor kelurahan terlebih dulu.

Nasrullah mencatat, setidaknya panitia dua kali bolak-balik ke kelurahan untuk fotokopi formulir DPTb. Meski begitu, sebagian warga yang antre sebagai DPTb dapat menggunakan hak pilihnya.

TPS di sana pun buka hingga pukul 17.00 WIB, karena menunggu warga selesai mencoblos.

Dalam kesempatan ini, Nasrullah turut menanyai petugas KPPS dan warga untuk menghimpun informasi. Nasrullah turut berpesan jika ada warga yang belum menggunakan hak pilihnya, agar dibantu untuk didata sehingga pada putaran kedua Pilkada DKI hak suara mereka tidak hilang.

(Baca: KPU DKI: Info Pemilih Dipersulit di TPS 88 dan 89 Itu Tidak Benar)


Kompas TV Kekecewaan banyak warga yang tak bisa menggunakan hak pilih karena tak masuk daftar pemilih tetap menjadi bahan evaluasi KPUD DKI Jakarta usai pencoblosan kemarin (15/2). KPU DKI Jakarta mengaku kesulitan melakukan pemutakhiran data pemilih, terutama yang tinggal di kawasan permukiman elit dan apartemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com