Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kali Sunter Dinormalisasi, Banjir di Cipinang Melayu Berkurang

Kompas.com - 19/02/2017, 19:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cipinang Melayu, Angga Sastra Amijaya menyatakan, banjir di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur sudah banyak berkurang sejak proyek normalisasi Kali Sunter dilakukan. Dari sembilan RW yang biasanya langganan banjir, kini tinggal dua RW yang masih kebanjiran.

Banjir yang terjadi hari Minggu (19/2/2017) ini, kata Angga, karena proyek normalisasi Kali Sunter belum selesai. Menurut Angga, dari tahun ke tahun ada penurunan wilayah yang terkena dampak banjir.

Tahun 2007 banjir di Cipinang Melayu melanda sembilan RW yakni RW 01, 03, 04, 05, 08, 09, 10, 11, dan RW 12. Tahun 2014 jumlah RW yang kebanjiran menurutnya hanya sekitar lima atau enam saja. Pada hari ini, banjir hanya melanda dua RW yakni di RW 03 dan RW 04.

"Sekarang hanya tinggal RW 03 dan RW 04 karena belum selesai normalisasi pemasangan sheet pile," kata Angga saat ditemui di kantor kelurahan, Minggu sore.

Angga mengatakan, saat ini pengerjaan normalisasi di Kali Sunter berupa pengerukan. Ada dua alat berat dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan Dinas Kebersihan yang melakukan pengerukan.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga menggunakan perahu untuk menuju rumahnya yang terendam banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
Menurut dia, Pemprov DKI sudah menyatakan akan terus melanjutkan normalisasi Kali Sunter untuk mengatasi banjir di Cipinang Melayu. "Insya Allah nanti dipasang sheet pile," ujar Angga.

Angga mengatakan, banjir yang melanda Cipinang Melayu hari ini ketinggiannya mencapai isaran satu meter. Akibat kejadian itu, sedikitnya 200 orang telah mengungsi ke Masjid di Universitas Borobudur.

Para pengungsi mendapat bantuan makanan gratis berupa makanan jadi atau makanan yang dimasak di dapur umum.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana kawasan permukiman terendam banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat secara terpisah sebelumnya mengatakan, banjir di Cipinang Melayu karena pemasangan sheet pile untuk normalisasi Kali Sunter belum selesai dilakukan.

"(Sekarang) baru dipasang bronjong-bronjong. Baru setelah enggak hujan, kita pasang sheet pile. Kalau sekarang (dipasang) percuma, hanyut sheet pilenya," kata Djarot, saat meninjau kerja bakti di Phb Cililitan Besar, Minggu pagi tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com