Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Berkali-kali Mencekoki Deston dengan Miras Sebelum Membunuhnya

Kompas.com - 20/02/2017, 13:54 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Dalam rekonstruksi pembunuhan terhadap Deston Sidabutar di Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, terungkap bahwa otak di balik pembunuhan ini yang merupakan sahabat Deston sendiri yaitu Komeng (32).

Dia berkali-kali membeli minuman keras untuk membuat Deston mabuk sebelum membunuhnya pada Rabu (8/2/2017) malam.

"Tapi istrinya ini tidak ikut minum," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Priyono di lokasi.

Minuman pertama dibeli Komeng tak lama setelah Deston tiba di kontrakan Komeng dan istrinya Desy sekitar pukul 23.00 WIB.

Menggunakan motor Deston, Komeng membeli seplastik miras jenis Vodka. Desy yang berpura-pura sebagai teman kencan untuk Deston juga turut menemani.

Setelah minuman habis, dengan berboncengan bertiga, Komeng dan Desy kembali membeli minuman keras dan menikmatinya di sebuah pematang sawah tempat pembunuhan dilakukan.

Malam itu, mereka berjongkok bertiga di tengah gelap malam yang menyelimuti desa sambil menikmati minuman. Komeng sempat bolak-balik ke penjual minum dua kali untuk membeli minuman lagi. (Baca: Terlilit Utang, Pasutri Ini Curi Sepeda Motor dan Bunuh Korbannya di Sawah)

Saat Deston sudah cukup mabuk, Komeng menusuknya dan memukulinya sebelum membuang jenazahnya ke parit sawah. Komeng dan Desy kemudian membawa uang, ponsel, dan motor Deston pulang. Mereka sempat menggadai ponsel Deston, adapun motornya, digunakan Komeng untuk bekerja.

Komeng dan Desi merampas dengan membunuh untuk membayar utang. Keduanya dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 tentang Pembunuhan, dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Mereka terancam hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup. (Baca: Korban Pembunuhan Diiming-imingi Kencan dengan Istri Pelaku)

Kompas TV Banjir bandang meninggalkan trauma mendalam bagi pasangan suami-istri Siti dan Karso. Warga Desa Kanci Wetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon ini terus meratapi puing-puing rumahnya yang tergerus banjir bandang. Dinding kamar tidur dan ruang tamu rumah hancur terdorong arus banjir bandang. Seluruh perabotan rumah, seperti Kasur dan lemari hanyut terseret banjir. Tidak hanya itu, seluruh surat penting, seperti ijazah, akta kelahiran, buku nikah, hingga uang dan perhiasan emas hilang bersama lemari yang terbawa arus. Siti terus menangis, mengingat derasnya terjangan banjir bandang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com