JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, saat ini banyak saluran air, sungai, waduk, dan laut yang masih diduduki oleh bangunan liar.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, satu-satunya cara menanggulangi banjir adalah dengan normalisasi dan mengembalikan saluran sebagaimana fungsinya.
"Di Jakarta, tanggul juga harus dibikin di laut, di sana juga ada rumah-rumah liar kan. Nah, itu juga harus kami bongkar, enggak ada cara lain," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Ahok menyebutkan, 40 persen wilayah Jakarta bisa tenggelam jika air laut di pantai utara melebihi tanggul. Terlebih lagi, Jakarta terus diguyur hujan deras sejak Senin (20/2/2017) malam hingga Selasa pagi ini.
Ia bersyukur karena tak terjadi pasang air laut.
"Kan kita memang selalu menantang normalisasi dan (pembangunan) tanggul," kata Ahok.
Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah mulai membersihkan 1.967 saluran air. Saat ini, kata Ahok, masih banyak warga yang kerap membuang sampah di saluran air.
Akibatnya, saluran air menjadi terhambat dan menyebabkan banjir saat hujan turun.
"Enggak apa-apa, saya bilang kalau hujannya berhenti, enggak sampai sehari pasti beres. Cuma kalau dia (hujan) enggak berhenti terus, ya kayak kamu punya gelas diisi air terus gimana? Pasti meluber," kata Ahok.