JAKARTA, KOMPAS.com - Tim media sosial yang juga anggota tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Guntur Romli, membantah sesumbar mengenai banjir Jakarta.
"Sebenarnya bukan sesumbar, tapi kami harus lihat data ada 2200 titik banjir tahun 2012 dan sekarang (titik banjir) di bawah 80 (lokasi)," kata Guntur, dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Metro TV, Rabu (22/2/2017).
Guntur mengatakan hal itu karena sebelumnya banyak pendukung Ahok yang menyebut tak ada banjir di Jakarta. Tapi beberapa hari setelahnya, hujan deras mengguyur Jakarta, sungai meluap, dan banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta.
Menurut Guntur, tim pemenangan Ahok-Djarot hanya ingin mengklarifikasi isu mengenai banjir Jakarta yang dipolitisasi.
"Belum selesai masalah banjir. Kami lakukan respons dan klarifikasi, jangan politisasi banjir," kata Guntur.
Guntur kemudian menyindir calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang datang ke lokasi banjir dan mempertanyakan Ahok kepada warga. Kata Guntur, Anies mempertanyakan apakah Ahok pernah mendatangi warga setempat atau tidak.
(Baca: Tinjau Banjir, Anies Tanya ke Warga Apakah Ahok-Djarot Pernah Datang)
Setelah Guntur berbicara, pembawa acara, Najwa Shihab, kemudian bertanya kepada Ahok mengenai cara kerja tim media sosialnya.
"Saya sampaikan jangan nyerang. Orang boleh nyerang kami, itu haknya mereka. Tapi kami jangan nyerang lah," kata Ahok.
(Baca: Benarkah Wilayah yang Sudah Dinormalisasi Bebas dari Banjir?)