Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ya, Pak Ahok Enggak Datang Ya..."

Kompas.com - 23/02/2017, 10:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah kecewa tampak dari warga yang sejak dari Kamis pagi mendatangi Balai Kota, Jakarta Pusat. Warga kecewa karena tak bisa menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki"Ahok" Tjahaja Purnama.

Ahok pagi ini dijadwalkan meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Baung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017). Sambil melayani aduan warga, sejumlah pegawai yang biasanya menemani Ahok terlihat menjelaskan hal tersebut.

"Ibu, Pak Ahok pagi ini enggak datang. Ada peresmian RPTRA di Jakarta Selatan. Ibu kalau mau datang ke mari bisa lihat dulu jadwal Bapak di Beritajakarta.com," ujar pegawai bernama Arif tersebut.

Beritajakarta.com merupakan media pemberitaan resmi Pemprov DKI yang memerlihatkan jadwal kegiatan Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekda DKI, dan DPRD DKI Jakarta.

"Ya, enggak datang ya, ya udah deh saya tunggu sampai Pak Ahok datang," ujar warga tersebut.

Saat ditanyakan, warga yang enggan menyebut namanya itu mengatakan bahwa dia ingin mengadukan sejumlah masalah yang terjadi di lingkungan rumahnya.

"Saya dari Jakarta Selatan mau ngadu sama pak Ahok. Tapi bapaknya enggak datang ke Balai Kota katanya (kata pegawai)," ujar warga tersebut.

Warga lainnya, Cory datang bersama temannya Indah. Meski tak berhasil menemui Ahok, Cory dan Indah berencana kembali datang menemui Ahok pada Jumat besok pagi.

Cory dan Indah ingin menyampaikan aspirasi sekaligus mendukung Ahok untuk kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Mereka menilai Ahok merupakan pemimpin yang cocok untuk menyelesaikan kesemerautan di Jakarta.

"Pak Ahok ini punya hati rakyat, saya mau dukung dia terus. Besok pasti saya datang lagi," ujar Cory.

Cory yang bukan merupakan warga ber KTP DKI bahkan meminta agar pemerintah membuat kebijakan agar warga yang belum ber-KTP DKI tapi sudah lama tinggal di Jakarya boleh memilih pada Pilkada DKI. Meski telah lama tinggal di Jakarta, Cory dan Indah masih tercatat sebagai warga Papua.

"Ini harusnya ada perdanya Pak. Supaya kita bisa milih, kan kami juga sama-sama warga Indonesia," ujar Cory.

Meski Ahok tidak datang, tampak salah satu pegawai Ahok, Maruha, meladeni satu persatu warga yang menyampaikan aduannya. Keluhan itu seperti BPJS hingga permasalahan hukum.

Sebelumnya Ahok telah meminta pegawainya untuk aktif menerima aduan warga yang datang setiap pagi ke Balai Kota.

Ahok juga meminta kepada seluruh pegawai mengerti terhadap aturan serta kebijakan yang diambil agar mempermudah menyelesaikan masalah warga.

Kompas TV Selain bersiap menghadapi putaran kedua, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, juga menerima laporan para pendukungnya yang tak bisa memilih pada 15 Februari lalu. Posko aduan warga di rumah pemenangan Ahok-Djarot di rumah lembang dibuka sejak pukul 8 pagi. Posko dibuka terkait dugaan pelanggaran yang terjadi saat pemungutan suara pilkada DKI Jakarta. Beberapa warga Jakarta telah berdatangan untuk melakukan adanya pelaporan atas dugaan kecurangan yang dirasakan oleh pendukung Ahok-Djarot. Tercatat sudah lebih dari dua puluh laporan pengaduan yang masuk kepada tim hukum dan advokasi tim pemenangan Ahok-Djarot sejak kemarin. Selain datang ke Rumah Lembang, timses Ahok-Djarot juga membuka pengaduan lain melalui telepon juga email.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com