Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih, Anies Targetkan Jumlah Kendaraan Roda Dua Turun dalam Lima Tahun

Kompas.com - 23/02/2017, 19:25 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku telah mempunyai program untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di Jakarta. Program itu akan dia laksanakan jika terpilih menjadi gubernur DKI periode 2017-2022.

Pasangan dari cawagub Sandiaga Uno itu yakin, programnya dapat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi oleh warga Jakarta. Sehingga, jumlah kendaraan di jalan tidak sepadat sekarang.

"Jadi kita bisa menargetkan jumlah kendaraan bermotor, kendaraan roda dua akan turun dalam waktu kurang dari lima tahun," ujar Anies di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).

Anies menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan adalah peningkatan rute kendaraan umum. Ia berharap kendaraan umum menjangkau hingga ke pemukiman warga. Dengan begitu, warga tidak lagi akan menggunakan kendaraan pribadinya.

Tak hanya itu, kualitas kendaraan umumnya pun harus ditingkatkan. Sehingga, masyarakat nyaman menggunakan kendaraan umum dan akan meninggalkan kendaraan pribadinya untuk beraktivitas di kota Jakarta ini.

"Dengan begitu jumlah pengguna kendaraan pribadi di jalan umum bisa berkurang. Selama jumlah kendaraan umum masih seperti sekarang, sekarang in masih ada sekitar 17 juta kendaraan di Jakarta. Sementara penghuninya ada 10 juta. Ini akan selalu memunculkan permasalahan," ucap dia. (Baca: Derita Warga karena Kemacetan di Jakarta)

Selain itu, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, Jakarta membutuhkan kendaraan umum penghubung untuk Transjakarta.

"Karena kalau kita hanya membangun ke satu mode saja atau busway saja. Sementara kendaraan dari kampung ke busway tidak ada, maka kendaraan pribadi menjadi lebih baik," kata Anies.

Kompas TV Selayaknya kota megapolitan. Jakarta, juga punya permasalahan. Mulai dari masalah klasik, kemacetan, hingga permasalahan sosial, ekonomi, dan keamanan. Solusi terus dinanti warga dari para pemimpinnya. Kita kupas masalah jakarta, dan solusi nya bersama Sutiyoso mantan Gubernur DKI dan Heri budianto pengamat politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com