Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Diizinkan, Ahok Pilih Kerja daripada Kampanye

Kompas.com - 24/02/2017, 20:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dirinya sebagai calon gubernur akan merugi jika memilih untuk tidak berkampanye. Basuki mengatakan, sebagai calon gubernur, lebih enak untuk cuti dan berkampanye berkeliling menyapa masyarakat.

Namun, Basuki lebih memilih untuk bekerja dibanding kampanye. Jika aturan mengizinkan hal tersebut.

"Rugi sebetulnya kalau saya kerja, lebih untung yang enggak kerja dong (untuk berkampanye). Kamu lihat disposisi saya ada satu meja. Mesti mikirin disposisi, saya diajak rapat lagi sama timses, lebih pusing," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Hal ini untuk menjawab adanya masa kampanye jika putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 terjadi. Dengan demikian, Basuki dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, sebagai petahana, harus mengambil cuti untuk berkampanye.

Adanya masa kampanye ini merupakan kekhawatiran Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap kegiatan yang mengarah kampanye oleh pasangan calon gubernur-wakil gubernur.

"Kamu lihat saja, saya ke mana-mana ada enggak kampanye? Kami kemarin peresmian RPTRA 100 lebih, tanda tangan di sini. Kalau saya mau alasan, saya bisa dong pagi, siang, sore kunjungi masyarakat meresmikan RPTRA," kata Basuki. (Baca: Kemendagri Tunjuk Plt Gubernur jika Ahok-Djarot Cuti Kampanye Putaran Kedua)

Namun Basuki memilih meresmikan ratusan RPTRA itu dengan menandatangani prasasti di Balai Kota. Basuki hanya menghadiri peresmian RPTRA yang dibangun melalui CSR perusahaan swasta.

"Kalau buat saya, saya lebih baik pilih kerja. Soal dipilih atau enggak pilih, itu kan urusan warga Jakarta," kata Basuki.

"Kamu lihat saya kerja nih, kamu kalau merasa saya kayak pegawai nih, mau diperpanjang kontrak, ya diperpanjang kontrak lima tahun. Kalau orang merasa ya sudahlah saya enggak perlu diperpanjang kontraknya, Oktober selesai," kata Basuki. (Baca: KPU Tegaskan Paslon Petahana Harus Cuti pada Kampanye Putaran Kedua)

Kompas TV Obrolan seputar pilkada didapat awak media di Balai Kota, sebelum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau depo LRT. Ahok menegaskan, lebih menguntungkan jika dirinya cuti kalau ingin fokus ke pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com