Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dengan Kalijodo, Dadap Cheng In hingga Kini Belum Ditata

Kompas.com - 27/02/2017, 13:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kawasan Dadap dan Kalijodo identik sebagai kawasan prostitusi ilegal kelas menengah ke bawah. Kedua kawasan prostitusi itu bertumbuh sejak lama dan sama-sama berakhir pada 2016 silam.

Kawasan prostitusi Kalijodo diratakan. Di lokasi itu kini dibangun ruang terbuka hijau (RTH) serta ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) oleh Pemprov DKI Jakarta. Kawasan seluas 4 hektar itu berubah wajah. Tak ada lagi kesan kumuh dan menakutkan.

Tempat itu kini dijadikan destinasi wisata di Jakarta. Tata ruangnya mendukung bagi siapa pun untuk berinteraksi dengan nyaman.

Berbeda dengan Kalijodo, kawasan Dadap masih terkesan kumuh dan jauh dari perhatian pemerintah Tangerang. Seluruh bangunan yang dulu digunakan sebagai tempat prostitusi sudah rata dengan tanah. Namun tempat tinggal warga masih ada.

Rencana Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menata lingkungan belum terlaksana. Eksekusi terbentur dengan penolakan warga. Sebagian besar warga menolak dan menempuh jalur pengaduan mulai dari Komnas HAM hingga Ombudsman RI.

Ada beberapa kesepakatan yang harus dipenuhi oleh Pemkab Tangerang untuk menata kawasan tersebut. Salah satu kesepakatan adalah menata tanpa mengubah tata letak bangunan.

Kendati demikian, hingga kini belum ada realisasi penataan kawasan Dadap Cheng In. Tati (42), istri ketua RT 4/03, Dadap Cheng In, mengatakan, belum ada informasi pembangunan dan penataan di kawasan tersebut.

"Belum ada informasi apa-apa," kata Tati kepada Kompas.con di Kosambi, Tangerang, Senin (27/2/2017).

Sebenarnya Tati pasrah dengan rencana penggusuran di Dadap Cheng In. Namun, dia masih berharap Pemkab Tangerang bisa memberikan solusi yang menguntungkan seperti penataan tanpa menggusur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com