Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Bantah Dianggap Lakukan Kampanye Terselubung

Kompas.com - 28/02/2017, 19:14 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah jika ada anggapan yang menyebut dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan kampanye terselubung saat mendatangi sejumlah wilayah Jakarta atau melakukan sejumlah program Pemprov DKI.

Ahok-Djarot merupakan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017. Djarot menjelaskan, apa yang dia dan Ahok lakukan saat ini, termasuk mengeluarkan sejumlah program merupakan kewajiban sebagai pemimpin daerah.

Di samping itu, program yang saat ini dijalankan, lanjut Djarot, merupakan program lanjutan dari kepemimpinan Joko Widodo dan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Masa kepemimpinan sampai 2017. Kami komitmen visi misi, janji Jokowi-Basuki dilanjutkan. Kok kampanye, ya enggak dong," ujar Djarot di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).

Djarot mengatakan, meski ada pihak yang beranggapan bahwa apa yang dilakukan adalah kampanye, dirinya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan program yang telah direncanakan.

"Ya enggak apa-apa. Kenyataannya enggak apa-apa. Yang penting kerja," ujar Djarot. (Baca: Tim Anies-Sandi Akan Laporkan Dugaan Kampanye oleh Djarot di Kantor Kelurahan)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Moch Taufik sebelumnya memprediksi Ahok akan memanfaatkan jabatan untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017.

Taufik menambahkan, Ahok-Djarot juga akan memanfaatkan jabatan yang dimaksud yakni dengan bertemu camat, lurah, hingga PPSU.

"Jadi gini, bahwa pasti akan dimanfaatkan, iya. Terselubung, diam diam, kami belum bisa buktikan, tapi saya yakinlah," kata Taufik di Posko Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Jalan Cicurug, Jakarta, Senin (20/2/2017).

Kompas TV KPUD DKI Jakarta sudah mengumumkan hasil rekapitulasi suara dari form c1 di situsnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com