Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bertemu Moeldoko, Sandi Akan Temui Beberapa Mantan Panglima TNI

Kompas.com - 28/02/2017, 20:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno berencana ingin menemui sejumlah mantan Panglima TNI. Hal itu akan dilakukannya setelah sebelumnya menemui Panglima TNI periode 2013-2015, Jenderal (Purn) Moeldoko di rumahnya di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2017).

Sandi belum menyebutkan siapa-siapa saja mantan Panglima TNI yang akan ditemuinya. Namun, ia menyebut tujuannya ingin menemui para mantan Panglima TNI adalah untuk meminta pendapat mereka mengenai kondisi keamanan Jakarta saat ini.

"Sebenarnya masih ada satu mantan Panglima TNI dan ada beberapa lagi yang dalam beberapa minggu ke depan akan saya temui. Saya akan minta wejangan dari mereka," kata Sandi saat ditemui di kawasan sekitar Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa sore.

Sandi mengaku tujuannya menemui para mantan Panglima bukan untuk meminta dukungan. Sebab, kata dia, para mantan Panglima juga tidak akan menyatakan dukungannya pada calon tertentu.

"Mereka sebagai negarawan, mereka tidak memberikan dukungan orang per orang. Tapi lebih ke arah memberikan motivasi semangat dan masukan. Sebagai negarawan mereka harus menghadirkan situasi yang kondusif dan tidak berpihak," ujar Sandi.

Sandi berujar Moeldoko sempat menyebut bahwa secara geopolitik, saat ini banyak negara yang punya kepentingan besar di Indonesia. Negara-negara tersebut mulai dari Amerika Serikat, China, dan Australia.

Menurut Sandi, Moeldoko sempat menyebut salah satu cara untuk menjaga agar keamanan Indonesia tetap kondusif adalah dengan menjaga agar Jakarta tetap aman. Sebab, Jakarta disebut menjadi barometer bagi kondisi Indonesia secara keseluruhan dalam berbagai bidang, meliputi politik, keamanan, dan ekonomi.

"Jakarta harus dijaga betul-betul dengan hati-hati. Jangan sampai ada percikan horizontal dan bisa mengakibatkan situasinya berkembang menjadi situasi nasional," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com