JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah delapan jam berlalu sejak Agustinus Woro (49) memanjat sebuah billboard yang terletak di simpang Bundaran Slipi, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2017). Hingga pukul 21.00 WIB, bendera merah putih milik Agustinus masih berkibar di atas "billboard".
Belasan anggota polisi yang menunggui dan membujuknya sejak siang kini telah pulang. Mereka bingung apa lagi yang harus diperbuat agar Agustinus mau turun.
"Ditinggal saja, pantau dari pospol, kan nanti turun sendiri kayak biasanya," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur Rahayu di lokasi, Selasa sore.
Dalam beberapa aksi sebelumnya, para petugas kepolisian dan Suku Dinas Pemadam Kebkaran juga akhirnya memilih pergi, dan Agustinus turun dengan sendirinya. Permintaan Agustinus kali ini adalah dipertemukan dengan LBH Trisakti.
Asep mengatakan pihaknya sudah mencoba menghubungi perwakilan dari lembaga yang dimaksud. Namun LBH Trisakti enggan ke lokasi.
"Katanya malas, mungkin karena sudah sering," ujar Asep.
Adapun lalu lintas di lokasi saat ini ramai lancar seperti biasanya, namun sudah tidak seramai tadi. Orang-orang hanya sesekali menengok ke atas. Agustinus pun beberapa kali melambai dan merespon.
Kaki dan tangannya sesekali terjuntai. Agustinus memanjat billboard setinggi 25 meter ini sejak pukul 12.00.
Seperti aksi sebelumnya, Agustinus mengibarkan bendera merah putih dan spanduknya yang bertuliskan "Jual organ tubuh. Selamat hari HAM" serta "Oknum Densus 88 Teroris". Desember tahun lalu, Agustinus juga tercatat memanjat billboard di Harmoni, Kebon Jeruk, dan Grogol, Jakarta Barat.
Waktu itu, ia berdiri diatas billboard dengan mengibarkan bendera merah putih dan membentangkan spanduk bertuliskan 'tangkaplah daku akan kuberikan pembunuh anak yatim padamu'.
Ia diketahui juga pernah memanjat billboard di sejumlah wilayah seperti di Senen, Jakarta Pusat, dan Badung, Bali, untuk memprotes kematian keponakannya, David Natalis.
David yang dilaporkan meninggal akibat kecelakaan pada Juni 2016 itu, diyakini Agustinus meninggal akibat orangtua angkat David yang merupakan anggota tentara. Keluhannya ini sempat dirangkumnya dalam sebuah surat yang dilemparnya siang tadi.