Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kok Curiga Banget Sih?

Kompas.com - 01/03/2017, 14:39 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bingung pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu disebut bermuatan politis.

Dia mengatakan Bank DKI sengaja membagikan KJP di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan agar pembagiannya bisa lebih cepat.

"Kalau enggak weekend, mereka enggak bisa ngurus, Bos. Kalau (dibagikan) di sekolah, kan ada banyak sekolah. Makanya dikumpulkan, dijadikan satu supaya cepat pelayanannya," ujar Djarot di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017).

(Baca: Taufik Pertanyakan KJP yang Dibagikan Menjelang Putaran Kedua)

Djarot mengatakan KJP merupakan program untuk kepentingan warga Jakarta. Dia berharap setiap program yang berjalan tidak dikaitkan dengan Pilkada DKI 2017.

Djarot meminta agar semua pihak berprasangka baik terhadap Pemprov DKI Jakarta.

"Ada pilkada enggak ada pilkada kami tetap seperti ini kok. Jangan sedikit-sedikit dihubungkan begitu. Kok curiga banget sih?" ujar Djarot.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mohamad Taufik, mempertanyakan pembagian KJP di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu. Menurut Taufik, pembagian KJP biasanya tidak dilakukan di luar lingkungan sekolah.

"Kemarin KJP itu pembagiannya dikumpulkan hari Minggu. Saya telepon Wali Kota Jakarta Selatan, ternyata itu Bank DKI. Apa yang dilakukan itu melanggar aturan, biasanya KJP di sekolah, ini di kantor wali kota," ujar Taufik.

Taufik mengatakan biasanya bank juga tidak beroperasi pada akhir pekan. Dia menyayangkan pembagian KJP yang dilakukan oleh Bank DKI karena menyebabkan kecurigaan jelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Semua orang banyak ribut agar bansos tidak dibagikan jelang pilkada, ini dampaknya," ujar Taufik.

Kompas TV KPUD DKI Jakarta sudah mengumumkan hasil rekapitulasi suara dari form c1 di situsnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com