Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk-waduk (Calon) Penjaga Sungai Cipinang

Kompas.com - 01/03/2017, 19:43 WIB

Angin besar baru saja melanda perbatasan antara Kecamatan Ciracas di Jakarta Timur dan Kecamatan Cimanggis di Depok, Jawa Barat, pertengahan Oktober 2016. Jejaknya terlihat, antara lain, pada pepohonan pisang yang rebah di lahan kosong. Lahan itu diapit Sungai Cipinang dan Sungai Caglak.

Untuk mencapai lokasi kebun pisang itu, kita harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang membatasi Sungai Caglak. Sehari setelah angin kencang, jejak rusaknya pohon pisang itu seakan dibiarkan saja.

"Nanti mau dibangun waduk, kok, di situ. Tanahnya juga sudah dibeli pemerintah. Jadi memang dibiarkan begitu saja," kata Jatmiko Kusudiarjo, Ketua RT 006 RW 014 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas.

Tak lama setelah itu, lahan itu segera dibersihkan untuk pembuatan Waduk Cimanggis.

Waduk Cimanggis merupakan satu dari dua waduk yang tengah dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi efek banjir dari Sungai Cipinang. Satu waduk lainnya adalah Waduk Rambutan. Waduk ini berlokasi di Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, dan berbatasan dengan Terminal Kampung Rambutan.

Jatmiko mengatakan, saat banjir besar 2007 dan 2012, warga di wilayahnya mendapat kesempatan merasakan luapan air Sungai Cipinang.

Urusan banjir ini masih menjadi persoalan bagi sebagian warga yang bermukim di bantaran Sungai Cipinang.

Selain Cibubur, sebagian lokasi di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Susukan, dan Kelurahan Rambutan di Kecamatan Ciracas juga masih kebanjiran.

Pengendali banjir

Hingga akhir Februari ini, baik Waduk Cimanggis dan Waduk Rambutan dalam proses pembangunan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, untuk menanggulangi banjir di Jakarta, salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat sejumlah waduk. Aliran air kali dibendung dan dibuat waduk. Begitu pula dengan Sungai Cipinang.

"Jadi, air kali tidak langsung mengalir, tetapi pasti akan masuk ke waduk dulu," ujar Teguh, awal Februari ini.

Di aliran Cipinang, dari arah hulu, air dibendung di Cimanggis. Lalu air akan dialirkan kembali ke aliran lama menuju muara. Di tengah jalan, air Sungai Cipinang dibendung kembali di Waduk Rambutan.

Namun, saat ini, posisi alat- alat berat yang dioperasikan sejak pertengahan Oktober 2016 tidak aktif lagi. Teguh mengatakan, penggalian waduk tengah dihentikan lantaran Dinas Sumber Daya Air DKI masih menunggu penawaran pihak ketiga yang akan membeli tanah merah hasil pengerukan waduk. Proses penawaran tanah merah ini masih berlangsung.

"Penjualan tanah merah hasil kedukan waduk akan berlaku untuk semua waduk yang ada di Jakarta," ujar Teguh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com