Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bakal Beri Modal Pelaku UKM di Jakarta Creative Hub

Kompas.com - 02/03/2017, 06:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menawarkan modal bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau peserta pelatihan di Jakarta Creative Hub.

Jika usahanya berhasil, pelaku UKM akan mendapat 80 persen keuntungannya, sedangkan 20 persennya untuk Pemprov DKI Jakarta.

"Kami juga tawarkan modal dengan pembagian (untung) 80-20. 80 persen (keuntungan) untuk yang buat ide tadi, 20 (persen keuntungan) itu dipegang untuk biaya pengelolaan. Jadi konsepnya 80-20," kata Basuki saat meresmikan Jakarta Creative Hub, di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017).

(Baca juga: Ahok Peragakan Salam OK OCE Usai Resmikan Jakarta Creative Hub)

Untuk besaran modalnya, kata Basuki, Pemprov DKI Jakarta tak membatasinya. Untuk tahap awal, pihak yang akan mendapatkan modal dan pelatihan di tempat itu adalah warga ber-KTP DKI.

"Yang penting mereka kreatif dulu, ciptakan produk Anda bisa dijual. Kami enggak bisa katakan satu orang Rp 5 juta, enggak. Anda butuh Rp 500 juga kami kasih kok. Selama produk Anda membutuhkan Rp 500 juta, yang penting (pembagian untung) 80-20," kata Basuki.

Ia berharap, banyak anak muda kreatif di bidang fashion dan kerajinan tangan yang tumbuh dari Jakarta Creative Hub. Basuki mengibaratkan Jakarta Creative Hub dengan pusat kebugaran.

Di tempat itu, orang terus berlatih dengan berbagai alat yang tersedia dan begitu keluar, mereka akan mendapat bentuk tubuh yang diidamkan.

"Jadi ini sebetulnya untuk pemula, untuk orang kreatif yang ingin bangun bisnis. Makanya di sini bukan hanya tempat kumpul komunitas saja, tetapi kami sediakan alat dan kantor subsidi," kata Basuki.

(Baca juga: Ahok Resmikan Jakarta Creative Hub)

Setelah dilatih, kata dia, pelaku UKM tidak perlu susah payah mencari tempat untuk membuka perusahaan.

Sebab, di Jakarta Creative Hub, selain ada tempat pelatihan, ada 12 ruangan untuk tempat usaha mereka. Basuki juga menjanjikan kemudahan perizinan bagi para pelaku UKM.

"Nah kami mau minjemin ruangan subsidi di sini ada 12 ruangan. Kalau ini bagus, kami bikin satu gedung nanti termasuk kantor," kata Basuki.

"Jadi kami mau temukan dulu siapa yang kreatif. Begitu dia kreatif, kami siapkan tempat. Di sini sudah ada alat untuk fashion, kerjaan kulit, logam, kayu, lengkap, terutama fashion," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com