JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menanggapi langkah tim Basuki Tjahaha Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang melaporkannya ke Bawaslu DKI Jakarta atas dugaan kampanye di luar jadwal.
"Sudah jelas jalan-jalan saat ini silaturahim dengan warga," kata Anies di Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017).
Selebihnya, Anies enggan menjelaskan. Ia mengarahkan wartawan untuk bertanya lebih lanjut kepada tim kuasa hukum Anies-Sandi.
(Baca juga: Tim Ahok-Djarot Laporkan Anies atas Dugaan Kampanye di Luar Jadwal)
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif, membantah bila Anies kampanye di luar jadwal saat berkunjung ke Rusun Rawa Bebek pada 21 Februari 2017.
"Itu dijadwal kampanye bukan? Sudah masuk di jadwal kampanye (putaran kedua) belum?" kata Syarif.
"Belum," jawab wartawan.
"Ya kenapa dilaporin? Orang belum masuk jadwal kampanye," kata Syarif lagi.
Oleh karena itu, menurut Syarif, Anies diperbolehkan untuk bertemu dengan masyarakat.
Meskipun begitu, Syarif tak membantah bahwa Anies menyampaikan program kerjanya dalam pertemuan dengan warga itu.
"Sepotong-potong. Dia enggak bilang pilih saya ya. Secara spontan katanya pernah berfoto salam tiga jari. Terus KJP jangan lupa. Kayak foto Jokowi kadang-kadang tiga jari," kata Syarif yang memastikan siap diklarifikasi Bawaslu terkait laporan ini.
(Baca juga: Sampaikan Program, Anies Bantah Kampanye di Rusun Rawa Bebek)
Kuasa hukum tim pemenangan Basuki-Djarot, Ronny Talapessy, mengemukakan, Anies dinilai terang-terangan berkampanye karena membicarakan program kerja saat silaturahim dengan warga tersebut. Padahal, pada waktu itu, masa kampanye sudah usai.
"Dalam laporan, kami sertakan bukti empat buah foto dengan satu artikel berita online di mana di dalamnya yang bersangkutan sudah mengaku melakukan kampanye," kata Ronny.