Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara KPU DKI "Ngaret" akibat Miskomunikasi atau Bukan?

Kompas.com - 06/03/2017, 07:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta meminta maaf kepada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat atas keterlambatan pelaksanaan acara penetapan peserta dan launching tahapan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Sabtu (4/3/2017) malam lalu.

KPU DKI Jakarta mengakui adanya keterlambatan acara itu.

Baca: Ahok-Djarot Tinggalkan Rapat Pleno KPU DKI yang Ngaret

 

“Ketua dan anggota KPU DKI Jakarta beserta jajarannya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Basuki T Purnama dan Bapak Djarot Saiful Hidayat atas insiden keterlambatan memulai acara selama 30 menit dan bertekad untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan acara berikutnya,” kata Kepala Bagian Hukum, Teknis, dan Hupmas KPU DKI Jakarta, Sahruni, melalui keterangan tertulis, Minggu (5/3/2017) malam.

KPU DKI Jakarta mengaku ada kesalahpahaman dan miskomunikasi antara KPU DKI dengan Ahok-Djarot dan tim kampanyenya. Dari foto undangan yang dikirim kepada Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, KPU DKI mengundang kedua pasangan calon itu hadir pada pukul 19.30 WIB, sesuai jadwal dimulainya acara.

Surat undangan untuk kedua pasangan calon disampaikan melalui liaison officer (LO) masing-masing pasangan calon.

“KPU DKI Jakarta mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan miss communication karena KPU DKI Jakarta berusaha melakukan kontak dengan LO paslon namun tidak dapat dihubungi saat itu,” kata Sahruni dalam keterangan itu.

Audiens lainnya diundang hadir pada pukul 18.00 WIB untuk registrasi dan makan malam terlebih dahulu.

KPU DKI Jakarta telah menyiapkan ruang VIP khusus untuk makan malam kedua pasangan calon. Pada pukul 19.00 WIB, Djarot diketahui hadir di ruang VIP tanpa Ahok. Tak lama setelah itu, Djarot dan tim kampanyenya keluar ruangan.

“Panitia KPU DKI Jakarta tidak mengetahui ke mana Pak Djarot pergi,” kata Runi.

Sekitar pukul 19.15 WIB, Anies-Sandi hadir di lokasi acara dan sempat melakukan sesi wawancara dengan media. Pada pukul 19.30 WIB, panitia berusaha menghubungi LO Ahok-Djarot, tetapi tidak bisa dihubungi.

Menurut pihak KPU DKI, pada saat itu, komisioner KPU DKI Jakarta sudah berada di Flores Ballroom Hotel Borobudur, tempat acara dilangsungkan.nMereka kemudian masuk ke ruang VIP khusus undangan, yang berbeda dengan ruang VIP pasangan calon.

Sadad/Kompas.com Undangan untuk acara Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon dan Launcing Tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua di Hotel Borobudur, Sabtu (4/3/017) malam lalu.
Acara rapat pleno belum dimulai karena menunggu semua pasangan calon hadir di ruang rapat.

“Pukul 19.50 WIB, paslon nomor urut dua masuk ke ruang ballroom bertemu dengan salah satu anggota KPU DKI dan langsung melakukan protes, lalu masuk ke ruang VIP khusus undangan KPU dan kembali melakukan protes kepada ketua KPU DKI karena acara belum dimulai/diketahui,” kata Sahruni.

Kehadiran Ahok sebelum pukul 19.50 WIB, lanjut dia, tidak diketahui panitia karena tidak melalui jalur registrasi seperti yang dilakukan Djarot.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com